bukaan tentang pandangan mereka terhadap manajer Manchester United itu. Ketiganya pernah bekerja di bawah pelatih asal Belanda itu saat meniti karier di usia muda.
Van Gaal telah meinggalkan kesan abadi bagi trio pesohor sepak bola itu. Xavi dan Iniesta punya pengalaman indah bersama LvG di Barcelona selama dua musim, sementara Seedorf menikmati enam tahun bersama mantan bos Ajax itu. Xavi, Iniesta, dan Seedorf sempat diwawancara secara eksklusif oleh MUTV. Mereka semua memuji filosofi Van Gaal.
"Pastinya, dia adalah pelatih yang tahu bagaimana menyampaikan filosofi kepada timnya," kata Seedorf.
"Dan saya pikir terlihat dengan semangat Ajax ketika saya bermain di sana. Itu Van Gaal."
Menurut Seedorf, alih-alih membeli banyak pemain, LvG lebih suka mengisi tim inti dengan pemain didikan sendiri, yang sudah tahu kultur klub, mengerti taktik, dan telah berada begitu lama di dalam klub hingga segala sesuatu terasa alami bagi mereka.
"Dia adalah pelatih yang hebat dan rekornya berbicara dengan sendirinya."
Sementara untuk Xavi, dia diberi debut di Barcelona oleh Van Gaal pada 1998, sedangkan Iniesta punya pendapat senada dengan Seedorf soal kemampuan taktik pelatih Belanda itu.
"Pengalaman pribadi saya dengan dia hebat," kata Xavi. "Dia memberi saya kesempatan bergabung dengan tim inti dan dia memberi saya kepercayaan diri besar sepanjang waktu."
'Saya bekerja dengannya dan dia benar-benar menaruh kepercayaan kepada saya. Dia memasukkan saya ke dalam tim inti pada usia 17 tahun dan begitu banyak membantu saya melalui masa yang sulit."
Menurut Xavi, Van Gaal tak cukup dihargai di Barcelona. Padahal, dia memiliki ide yang sangat jelas dan sangat metodis. Bahkan, LvG dia katakan sebagai pelatih yang melampaui zamannya.
Iniesta juga punya pengalaman yang mirip dengan Xavi. "Saya berumur 17 tahun dan gembira bisa masuk tim inti, dia memberi saya kesempatan itu. Saya tahu bahwa dia selalu melakukan pekerjaan luar biasa dengan pemain muda."
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | MUTV |
Komentar