Kecewa dengan panpel soal distribusi tiket, The Maczman dan Red Gank, dua kelompok suporter besar Makassar, memboikot uji coba PSM vs Martapura di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Senin (30/3)
"Panpel PSM tidak peduli dengan antusiasisme suporter mendukung PSM. Mereka lebih suka bekerja sama dengan calo tiket yang lebih memikirkan keuntungan," ujar Ocha Alim, Presiden The Maczman.
Ocha mengungkapkan kelompoknya tidak meminta tiket gratis atau diskon.
"Kami siap membeli tiket dengan harga resmi. Masalahnya, permintaan kami untuk meminta jatah tiket ditolak panitia. Anehnya, calo dengan bebas menjual tiket," papar Ocha.
Di tangan calo, harga tiket mencapai dua kali lipat dari harga resmi.
"Malah, untuk tiket tribun terbuka yang harganya Rp5 ribu jadi Rp15 ribu saat PSM beruji coba melawan Persela lalu. Anggota kami ayoritas pelajar yang membawa uang ke stadion sesuai harga tiket," papar Ocha.
Hal senada dikatakan Sulkarnain Daeng Kulle, Presiden Red Gank.
"Sebagai suporter, kami siap mendukung PSM siapa pun lawannya. Tapi, panpel terkesan tidak butuh dengan aksi dan yel-yel suporter," tegas Sulkarnain.
Keduanya mengimbau anggotanya untuk tidak memakai atribut dan tidak membawa alat-alat musik saat menyaksikan laga uji coba PSM vs Martapura. Alhasil, Stadion AMM yang biasanya penuh, hanya terisi tidak sampai sepertiga dari kapasitas.
Aksi sama juga ditunjukkan kelompok suporter lainnya, Laskar Ayam Jantan. Meski tetap datang ke Stadion AMM, mereka bergeming dengan aksi diam sepanjang pertandingan. Spanduk dukungan yang sengaja mereka balik, akhirnya dilipat pada pertengahan babak pertama.
"Hal ini bentuk solidaritas kami dengan teman-teman suporter lain," tegas Daeng Uki, Jendral Lapangan Laskar Ayam Jantan.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar