Pelatih baru Jepang, Vahid Halilhodzic, berjanji membawa Tim Samurai Biru menuju ke prestasi terbaik.
Eks pelatih Aljazair dan Pantai Gading itu mengungkapkan apa yang terjadi di Jepang saat ini sama seperti awal kariernya bersama Aljazair.
"Saat di awal menangani Aljazair, posisi mereka di ranking FIFA cukup terpuruk, di ranking ke-52. Namun, setelah tiga tahun bersama mereka, kami bisa mencapai ranking ke-17," ujar Halilhodzic kepada media Jepang di sesi perkenalan resmi sebagai pelatih timnas Jepang.
Pelatih berusia 62 tahun itu mengakui Jepang terpuruk sejak Piala Dunia 2014, namun memiliki keyakinan membawa Samurai Biru kembali berjaya.
"Mereka memiliki kemampuan untuk bangkit lagi dan mencapai banyak prestasi tinggi. Mereka punya budaya bekerja keras, disiplin, respek, dan ketepatan waktu, dan semua hal penting yang dibutuhkan di sepak bola," ujarnya.
Hanya, pelatih yang bermukim di Paris itu meminta seluruh pihak memberinya waktu untuk mengantar Jepang kembali berjaya.
"Saya tidak menggapai kesuksesan saat itu juga, tetapi dengan perlahan, kesabaran, dan nanti kita akan melihat hasil positif," ungkapnya seperti dikutip di Japan Today.
Walau tidak dikonfirmasi oleh Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), Halilhodzic dikabarkan mendapat bayaran 2,2 juta dolar AS per tahun. Jumlah itu menjadikannya pelatih termahal sepanjang sejarah di Jepang.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | - |
Komentar