Dua tunggal putra andalan Indonesia, Tommy Sugiarto dan Simon Santoso, memilih untuk mengundurkan diri dari pelatnas Cipayung. Kepergian keduanya membuat sektor tunggal putra Indonesia didominasi oleh para pemain muda seperti Jonathan Christie dan Ihsan maulana Mustofa.
Menurut Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, salah satu alasan mundurnya Simon adalah karena ia merasa terbebani dengan menjadi satu-satunya atlet tunggal putra senior di Pelatnas saat ini.
“Yang saya dengar dari pelatihnya, Simon merasa tertekan karena kita memberikan satu target. Dia tertekan karena menjadi ujung tombak dan dia merasa menjadi role model bagi para pemain muda. Sedangkan untuk Tommy sendiri, dia merasa tidak ada kenyamanan batin,” ujar Rexy.
Senada dengan pernyataan Rexy, pelatih tunggal putra, Hendri Saputra, juga menyatakan hal yang sama. Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/3), Hendri bercerita mengenai penagalamnnya melatih Simon.
“Saat saya masih melatih Simon di luar Pelatnas, saya melihat dia memiliki kebebasan. Disiplin dalam latihan tetap ada, namun mungkin karena itu di klub tidak ada target bagi pemain. Namun di PBSI pasti ada aturan, dalam latihan pasti ada jenjang untuk progres kemajuan pemain. Saya rasa itu normal,” tutur Hendri.
“Saya lihat latihan dan persiapan Simon tidak bisa maksimal. Dari pikirannya, saya menangkap ada sesuatu yang menjadi beban pikirannya. Dia merasa tidak boleh kalah, karena hanya dia satu-satunya pemain senior. Itu bebannya dari dirinya sendiri,” tambah Hendri.
Dari dua turnamen yang sudah dijalani Simon di awal tahun 2015, hasil yang didapat memang di luar ekspektasi sang Pelatih. Di ajang Jerman Terbuka, Simon kalah di babak pertama dari pemain Hong Kong, Wong Wing Ki Vincent. Sedangkan di All England, Simon terhenti di babak final kualifikasi dari rekan sesama Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka.
Sejauh ini, Simon sudah dua kali mundur dari pelatnas. Pada 17 Januari 2014, Simon mengundurkan diri dari Pelatnas karena tidak dapat memenuhi target yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. Namun kemudian ia dipanggil kembali untuk bergabung ke Pelatnas pada 15 Juni 2014, setelah dirinya menjuarai Singapura Super Series.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar