2019, mencoba untuk berkampanye dengan membawa isu renggangnya hubungan antara PSSI dengan pemerintah, khususnya Menpora. Namun di mata Andi Darussalam Tabusalla, siapa saja yang terpilih sebagai orang nomor satu di PSSI dalam Kongres Pemilihan di Surabaya, 19 April mendatang, memiliki peluang sama untuk memperbaiki isu ini.
“Saya pikir siapa saja nanti duduk di PSSI bisa saja bekerja sama lebih erat dengan pemerintah. Pengurus periode saat ini bukannya tidak bisa bekerja sama, namun sepertinya ada kendala dalam pemahaman dan fungsi masing-masing,” kata Andi Darussalam Tabusalla, mantan manajer timnas Indonesia.
ADS berharap, ke depan masing-masing pihak untuk menahan diri dan memahami fungsi dan tugasnya masing-masing, seperti diatur dalam Undang-Undang Olahraga Nasional.
“Kepada pemerintah dalam hal ini Menpora, saya kira harus duduk dalam porsinya masing-masing. Perkembangan PSSI sejak awal itu berasal dari bond atau perserikatan. Mereka ini tidak pernah mendapat dukungan langsung dari pemerintah. Dalam undang-undang olahraga nasional hubungan itu juga sudah diatur. Begitu pula dalam statuta FIFA. Saya kira jika semua pihak mau bekerja sesuai porsinya, maka akan terjadi sinergi yang bagus,” ungkap ADS.
Menurut ADS, jika semua pihak sudah mengerti, tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing dalam membina sepak bola nasional, maka hubungan PSSI dan Menpora akan kembali mesra. ”Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak,” ujar ADS.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | BOLA |
Komentar