Wajar jika San Antonio Spurs disebut-sebut sebagai kandidat terkuat menjuarai NBA 2014-15. Sempat terseok-seok di awal musim, pasca All-Star Spurs menjadi tim sangat produktif dan efisien.
Hegemoni Spurs ditunjukkan saat menjamu Oklahoma City Thunder, Kamis (26/3) di AT&T Center, San Antonio. Tanpa sungkan, Spurs menang dengan selisih 39 gim setelah unggul 130-91.
"Kami memiliki banyak senjata memenangi pertandingan melawan siapapun. Satu-satunya yang bisa menghadang adalah konsistensi," kata Gregg Popovich, pelatih Spurs kepada San Antonio Express-News.
"Lihat saja, kami begitu mudah menang di Atlanta melawan tim terbaik di Timur. Namun, kami tiba-tiba bisa kalah dari Dallas Mavericks. Melawan OKC Thunder, tiba-tiba kami menang dengan 39 angka," ucap Popovich.
Spurs memenangi 11 dari 14 pertandingan terakhir. Skor melawan OKC itu adalah perolehan tertinggi musim ini. Menang dengan marjin 39 angka adalah tertinggi di era pelatih Popovich. Rekor marjin Spurs tertinggi adalah 42 angka saat unggul atas Sacramento Kings di musim 1997-98.
Spurs adalah tim paling sering mengganti pemain starter. Melawan OKC yang agresif, coach Pop memasang starter Tony Parker, Danny Green, Kawhi Leonard, Tim Duncan, dan Tiago Splitter). Kombinasi itu memiliki rekor 15 menang 5 kalah.
TAHUKAH ANDA
Efisiensi Spurs
San Antonio Spurs memenangi 11 dari 14 gim terakhir pasca NBA All-Star. Spurs memiliki tiga peringkat pertama statistik efisiensi serangan, persentase field goal, dan rasio assist-turnover pasca All-Star. Rekor menang 11-3 adalah peringkat kedua.
Efisiensi offense Spurs 103,5 sebelum All-Star (peringkat 13). Sampai Kamis (26/3), efisiensi mereka 113,1 (peringkat pertama). Persentase field goal mencapai 49,5%. Sedangkan rasio assist-turnover 2.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | ESPN |
Komentar