Presiden Juventus, Andrea Agnelli, sekali lagi menyatakan keprihatinan pada keadaan sepak bola Italia, terlebih dengan adanya situasi yang dihadapi Parma. Kondisi Gilalloblu itu merupakan gejala dari masalah yang banyak dihadapi klub Italia lainnya.
Agnelli pun mempertanyakan bagaimana bisa Parma berhasil mendapatkan lisensi untuk bermain di Serie A musim ini. Padahal Lega Calcio dan Federasi Sepak Bola Itala (FIGC) sudah menyadari bahwa mereka tidak memiliki keuangan yang cukup untuk menyelesaikan kompetisi.
Selain itu, gaji pemain Parma pun juga belum dibayar sejak Juli lalu dan klub diminta untuk mengakhiri ini semua pada 19 Maret mendatang. Dua kali pengambilalihan klub dalam waktu hanya beberapa bulan telah gagal menyelesaikan masalah klub, menunjukkan bahwa manajemen klub Italia sangat buruk saat ini.
"Kasus ini hanya seperti puncak gunung es (terlihat kecil di permukaan, namun sebenarnya jauh lebih besar). Dalam empat tahun terakhir, puluhan klub menghadapi kebangkrutan dan situasi seperti ini telah menjadi lebih buruk," kata Agnelli kepada Die Zeit.
"Ini adalah fakta bahwa ini adalah hasil dari manajemen yang buruk dari sepak bola Italia. Seseorang pun masih harus menjelaskan kepada saya bagaimana klub seperti Parma, yang telah menolak bermain di Liga Europa UEFA musim lalu, masih bisa diizinkan dengan mudah untuk terus bermain di Serie A."
Editor | : | Verdi Hendrawan |
Sumber | : | Die Zeit |
Komentar