Manipulasi pertandingan juga terjadi di liga Bulgaria. Tapi, pertandingan satu ini adalah rivalitas yang punya sejarah bentrokan antarsuporter. Saking bencinya pendukung CSKA Sofia terhadap Levski Sofia, mereka sampai meminta tim kesayangannya kalah pada pertandingan berikutnya supaya tim rivalnya terdegradasi.
Liga divisi teratas Bulgaria hanya terdiri dari 12 tim. Setelah semusim reguler, klub-klub dibagi menjadi dua kelompok: Juara (enam tim teratas) dan Degradasi (enam tim terbawah) untuk menentukan juara liga dan tim-tim yang terdegradasi.
Rivalitas CSKA dengan Levski sering terjadi kerusuhan berdarah dan dikenal sebagai derby Abadi. 15 tahun yang lalu, seorang pria berumur 30 tahun tewas akibat serangan bom dan hooliganisme. Sejak itu penangkapan para fan pendukung klub menjadi rutin.
Nah, CSKA kini sedang mengejar titel liga ke-32. Pekan ini mereka berada di peringkat kedua dengan 44 poin hasil dari 21 pertandingan, di belakang Ludogorets.
Namun, jika CSKA menang dari Botev Plovdiv (peringkat keenam) di laga Minggu (15/3), itu artinya Levski, yang berada di peringkat ketujuh atau dua poin di bawah Botev bertahan di grup papan atas yang terdiri dari enam tim. Beberapa fan sempat mendatangi pengurus klub dan memperingatkan bahwa mereka sebaiknya kalah saja.
"Saya bertemu dengan beberapa fan haluan keras dan mereka berusaha untuk meyakinkan bahwa jika pintar, kita harus mengirim Levski ke grup enam bawah dengan segala cara," aku Ketua CSKA Alexander Tomov kepada media setempat, walau dia bersikeras ingin timnya menang.
Bulgaria Football Union (BFU) sampai mengirim orang untuk memantau pertandingan tersebut untuk Botev dan CSKA bermain dengan menghormati prinsip-prinsip fair play.
Media setempat sempat melaporkan bahwa beberapa fan CSKA sedang mempertimbangkan untuk masuk ke lapangan dan memaksa laga dibatalkan, yang artinya itu akan memberi Botev kemenangan 3-0.
Setelah laporan itu, Botev kemudian mengambil langkah-langkah keamanan untuk mengantisipasi bentrokan. Sekitar 400 polisi dan lebih dari 150 petugas keamanan bertugas menjaga pertandingan.
Sebab, sebuah survei yang dilakukan oleh media lokal menunjukkan bahwa hampir 58 persen dari 13.000 responden tidak percaya prinsip-prinsip fair play akan dihormati di pertandingan tersebut.
Kenyataannya, Botev akhirnya menang 2-0 atas CSKA dan ini artinya keinginan para fan haluan keras itu tercapai.
Laporan media soal pengaturan pertandingan dan korupsi yang merajalela di Bulgaria sudah terjadi selama puluhan tahun. Manipulasi skor pertama kali didokumentasikan pada 1949, yaitu ketika Levski dan Akademik bermain imbang 1-1 supaya CSKA terdegradasi ke divisi dua.
Berikut ini cuplikan aksi suporter di derby panas tersebut tahun 2014:
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | Reuters |
Komentar