Olimpiade (PO) mengalami hal berbeda saat mengumpulkan pemain sebelum menjamu Oman di lanjutan PO Grup C di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (16/5). Pelatih Bambang Nurdiansyah tak sulit memanggil pemain yang dibutuhkan karena kompetisi LI sedang libur.
Namun, libur ternyata membawa efek lain. Kondisi fisik sejumlah pemain tak terlalu prima. Akibatnya setelah unggul 1-0 mereka tersusul karena konsentrasi mulai menurun.
“Kami hanya punya waktu bersiap tiga hari. Semua pemain memang datang, namun dengan stamina yang tak siap pakai karena kebanyakan sedang libur,” ujar Bambang.
Beruntung akhirnya timnas bisa menang 2-1. Itu pun lewat hadiah blunder kiper Oman, Sulaiman Said, yang gagal mengantisipasi bola mudah dari Ahmad Bustomi. Setelah unggul, Taufik Kasrun cs. digempur habis oleh Oman, yang bernafsu menyamakan kedudukan.
“Pemain kami banyak membuat kesalahan sendiri. Yang paling fatal adalah blunder kiper. Selain itu, saya sudah instruksikan untuk waspada menjaga pemain Indonesia nomor 9. Tapi pemain kami lengah dan dia bisa mencetak gol,” sebut pelatih Oman, Hamed Khalifa. Pemain yang dimaksud Hamed adalah Boaz Solossa, yang mencetak gol pembuka.
“Melihat hasil, kami puas, tapi tidak secara permainan. Masih banyak sekali yang harus dibenahi sebelum melawan Vietnam,” lanjut Bambang.
“Kalau bisa seminggu sebelum dijamu Vietnam pada 7 Juni, pemain sudah kumpul untuk persiapan. Kami tetap ingin maksimal di laga terakhir,” tegas Rahim Soekasah, manajer timnas.
(Penulis: Erwin Fitriansyah)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 18 Mei 2007, BOLA Edisi No. 1.724 |
Komentar