Program dan Kegiatan Asosiasi Pelatih Seluruh Indonesia, saat ini memanng terlihat jauh lebih maju dibandingkan dengan asosiasi anggota PSSI lainnya. Mereka bahkan sudah membuka kepengurusan di tingkat provinsi.
“Kami sudah memiliki perwakilan pelatih di 33 provinsi. Namun, untuk pengurus daerah asosiasi pelatih, saat ini baru ada tujuh daerah,” kata Gatot Hariyo Sutejo, Ketua Asosiasi Pelatih.
Hanya, asosiasi pelatih tersebut mengeluhkan peran mereka yang terlihat tidak jelas di PSSI, bahkan tidak secara khusus diatur dalam statuta.
“Sebenarnya kami ingin berperan dalam penunjukan pelatih timnas dan menjadi pihak yang memberikan opini kedua untuk PSSI dan Badan Tim Nasional. Selain itu, kami juga ingin berperan aktif dalam menentukan siapa saja pelatih yang layak untuk mengikuti kursus kepelatihan PSSI, misalnya lisensi A, B, dan C. Apalagi selama ini kami memiliki data dan rekam jejak para pelatih tersebut,” tutur Tejo lagi.
Hal itu belum diakomodasi oleh PSSI. Alhasil, peran asosiasi pelatih hanya terlihat saat kongres. Apalagi dalam kongres pemilihan nanti, mereka akan diburu setiap kandidat yang berkepentingan untuk mendapatkan sekeping suara guna mengamankan ambisi.
Posisi sama sebenarnya juga dialami asosiasi pemain. Namun, asosiasi yang memilih untuk tidak membuka cabang di daerah itu mencoba untuk menerima jika peran mereka hanya dibutuhkan oleh calon Komek PSSI atau menjelang kongres saja.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | BOLA |
Komentar