Barcelona pantas bersyukur. Pasalnya banding mereka atas kartu merah yang diterima Ronaldinho pada laga jornada 36 kontra Getafe dikabulkan RFEF. Alhasil, hukuman dua partai yang semula berlaku otomatis akhirnya dipotong menjadi hanya satu partai.
Jika mengacu pada peraturan baku, seharusnya Dinho tak boleh tampil dalam dua laga beruntun. Artinya musim maestro peraih dua kali gelar pemain terbaik dunia itu resmi berakhir saat ia diusir wasit Perez Burrull, Sabtu (27/5) kemarin.
Namun, kompetisi Primera La Liga menganut paham unik yang memperbolehkan setiap klub mengajukan banding jika merasa ada keputusan yang memberatkan mereka. Tak jarang keputusan pun dianulir, meski sama sekali tak berpengaruh pada hasil laga yang bersangkutan.
“Kami menjatuhkan sanksi pada Ronaldinho karena dirinya telah melakukan tindakan kekerasan dalam sebuah pertandingan,” ucap jubir komdis. “Namun, kami melihat bukti adanya provokasi yang akhirnya menggiring Ronaldinho untuk beraksi pada Belenguer.”
Dari rekaman televisi, memang terlihat Belenguer telah berulang kali melakukan pelanggaran kasar pada Dinho. Kesalahan Dinho adalah ia terpancing dan memilih mengambil “tindakan sepihak”. Atas dasar ini, RFEF pun menilai satu partai (hukuman minimal), sebagai sanksi tepat.
Artinya gelandang Brasil yang baru menolak pemanggilan Selecao tersebut tak akan membela The Catalans pada derby krusial pekan depan melawan Espanyol. Dinho baru boleh merumput pada jornada pamungkas Barca versus Gimnastic Tarragona, yang telah terdegradasi.
Sungguh kondisi yang kurang baik bagi Barca. Maklum, kubu Camp Nou begitu bersandar pada jornada 37 karena lawan Real Madrid di waktu yang bersamaan ini adalah tim kuat, Real Zaragoza. Harapan Barca adalah Madrid kalah dan mereka memenangi derby Catalonia. Namun, bisakah target ini terwujud tanpa kehadiran Dinho?
(Penulis: Sapto Haryo Rajasa)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 1 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.728 |
Komentar