Pada Rabu (18/3) pagi waktu Italia, Presiden Parma, Giampietro Manenti, ditangkap kepolisian setempat atas dugaan pencucian dan penggelapan uang. Berita ini tentu saja semakin membuat I GIalloblu menyedihkan.
Manenti merupakan salah satu dari 22 orang di penjuru Italia yang ditahan atas tuduhan tersebut.
Menurut La Gazzetta dello Sport, Manenti telah lama melakukan aksi kriminal seperti mencuri uang publik, menggandakan kartu kredit curian secara ilegal, mencuci uang bersama kelompok mafia.
Tapi, krisis keuangan yang menimpa Parma membuat pria 45 tahun itu semakin gelap mata.
Dalam upaya menyelamatkan Parma yang kabarnya terlilit utang hingga 100 juta euro (1,4 triliun rupiah), Manenti diketahui mendapat transfer dana sebesar 4,5 juta euro (hampir 62,8 miliar rupiah).
Namun, uang tersebut berasal dari kartu kredit kloning hasil curian dari kelompok mafia.
Menurut pihak kejaksaan, Manenti rencananya akan memasukkan dana ilegal yang ia dapatkan ke rekening Parma. Ia akan melaporkan dana tersebut sebagai bantuan dari sponsor.
Tertangkapnya Manenti menarik perhatian publik untuk menggali kehidupan pribadi presiden Parma itu.
Ada dugaan bahwa Manenti bukan orang kaya. Sosok yang membeli Parma sebesar 1 euro pada Februari lalu diyakini hidup dari uang pensiun ibunya.
Kabar lebih lanjut meyakini istri Manenti bekerja sebagai pengasuh.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Theresia Simanjuntak) |
Komentar