Meski memiliki kualitas paling baik di antara striker yang pernah diseleksi Persib, pekerjaan Maung Bandung bertambah bila merekrut Apollon Lemondzhava.
Selain harus sabar untuk membina, Apollon membutuhkan adaptasi yang memakan waktu cukup lama karena baru pertama kali bermain di Asia. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan, gaya bermain, dan cuaca di Indonesia.
Pelatih Djadjang Nurdjaman mengakui, kondisi fisik Apollon belum fit 100 persen. Akan tetapi, kualitas teknik pemain berusia 24 tahun itu lebih baik daripada striker yang melamar ke Persib sebelumnya. Jika Apollon dikontrak, pekerjaan Persib yang utama adalah mengebut latihan fisik karena pemain lain sudah melewati proses itu.
“Saya memberi kesempatan buat Apollon hingga pekan ini. Bila dia membuktikan kualitas, maka kami tak segan untuk merekrut,” kata Djadjang.
Kondisi fisik menjadi pertimbangan kuat sebab untuk posisi striker dan sayap, kecepatan diutamakan. Soal kerja sama tim bisa menyusul. Persib memahami Apollon masih dalam proses beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.
Sinyal positif Persib bakal merekrut Apollon sebenarnya sudah menguat saat manajemen mulai menuntut Djanur segera mendapatkan striker. Alasan utama adalah LSI yang akan bergulir pada 4 April. Paling tidak, dalam pekan ini sudah harus ada keputusan, sehingga manajemen bisa melakukan tindakan bila status Apollon ditentukan.
“Soal merekrut Apollon atau tidak, kami serahkan ke pelatih. Tapi saya berharap segera ada keputusan karena LSI semakin dekat,” tegas Komisaris PT PBB, Zainuri Hasyim.
Bila Apollon dicoret, belum tentu Persib akan segera mendapatkan pengganti yang sesuai dengan kriteria. Djadjang mengakui, kualitas striker asing yang ditawarkan oleh agen banyak yang tidak bagus.
"Kebanyakan sudah berusia di atas 30 tahun. Kalaupun ada pemain muda, mayoritas pendatang baru," tegasnya.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar