Laga dengan tempo supercepat jadi sajian penutup memuaskan hari kedua Speedy NBL Indonesia 2014-2015 seri I Jakarta. Ketika M88 Aspac Jakarta bentrok dengan Hangtuah Sumsel IM di Hall Basket Senayan, Kamis (4/12). Duel menghibur ini akhirnya dimenangi Aspac, 72-62.
Umpan-umpan cepat, menjadi sajian manis dalam laga ini. Kedua tim sama-sama tampil agresif. Begitu ketatnya pertandingan ini, terlihat dari selisih poin yang tipis antara Hangtuah dan Aspac di kuarter awal.
Sepanjang kuarter pertama, selisih kedua tim tak lebih dari 7 poin. Aspac memang tampil cemerlang di awal melalui tembakan dua poin pembuka dari Mario Gerungan. Namun, Hangtuah mampu mengimbangi juara bertahan ini dengan permainan penuh determinasi. Margin dua poin mewarnai jalannya kuarter pertama Aspac mencetak 20 sementara Hangtuah 22 poin.
Merasa tertinggal, Aspac pun bermain full court press. Sayang, cara ini kurang efektif karena Hangtuah mampu menemukan celah. Ketika kuarter kedua tersisa dua menit, Hangtuah berhasil menjauh hingga 11 poin.
Kualitas mental sebagai tim terbaik tanah air, mulai ditunjukkan Aspac di kuarter ketiga. Memanfaatkan turnover Hangtuah, Aspac mampu menambah pundi-pundi poin hingga berhasil memangkas ketertinggalan. Tercatat 8 turnover dilakukan oleh pemain Hangtuah sepanjang kuarter ketiga.
Saat kuarter ketiga tersisa 7 menit 22 detik, Aspac mulai menemukan momentum penting. Layup Fandi Andhika Ramadhani berhasil membuat Aspac menyamakan kedudukan menjadi 41-41. Momentum tersebut, mampu dimaksimalkan dengan baik sehingga Aspac leading 55-43 di penghujung kuarter ketiga.
Aspac justru memimpin pertandingan dengan margin 15 poin di pertengahan kuarter empat. Turnover pemain, paling banyak dilakukan oleh center Hangtuah Frida Aris Susanto dengan 4 turnover. Secara keseluruhan, Aspac mendapat 20 poin dari kesalahan yang dilakukan oleh para pemain Hangtuah.
Ketenangan para penggawa Aspac, membuat tim ini menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Rookie of The Year musim kemarin, Ebrahim ”Biboy” Enquio Lopez mengemas double-double lewat kontribusi 13 poin dan 15 rebound. Fandi Andika Ramadhani memimpin dengan sumbangan 13 poin. Sedangkan dari Hangtuah, Frida Aris Susanto memimpin dengan donasi 15 poin.
”Awalnya anak-anak kurang fokus. Terlalu mudah kecolongan angka karena defense kami pada kuarter pertama dan kedua terlalu longgar. Untuk mengejar, saya instruksikan anak-anak untuk bermain cepat,” ujar Rastafari Harongbala, head coach Aspac.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | NBL Indonesia |
Komentar