Pada Minggu (8/3), tiga tim Divisi Utama melakoni uji coba melawan klub LSI. Perbedaan kasta tak menjadikan klub DU melempem. Justru, mereka tampil beringas dan meraih hasil lumayan.
PSIS menahan imbang Bali United Pusam 0-0 di Stadion Jatidiri, Semarang. Hal serupa juga terjadi di Stadion Wijayakusuma Cilacap saat PSCS menahan Persebaya tanpa gol. Hasil imbang dianggap sebagai catatan positif buat PSIS dan PSCS. Apalagi, mereka diperkuat 70 persen pemain muda.
“Tentu menjadi sebuah prestasi saat klub DU yang semuanya pemain lokal mampu memberikan perlawanan yang sengit saat melawan klub LSI,” kata pelatih PSIS, M. Dofir.
Kejutan terjadi di Kediri. Persik sukses mengalahkan Pusamania Borneo FC 1-0. Hasil itu tentu menjadi preseden buruk buat klub LSI yang diperkuat pemain asing.
PSCS juga mengakui hasil uji coba itu meningkatkan motivasi pemain, khususnya pilar muda. Pelatih PSCS Ahmad Muhariah menegaskan, mental tim berjuluk Laskar Nusakambangan itu semakin teruji dengan melawan klub LSI yang sudah punya nama besar.
“Meski masih ada beberapa kekurangan, tapi anak-anak tak silau dengan nama Persebaya. Hal ini sangat bagus untuk membangun mental bertanding,” ujar Muhariah.
Selain berbeda kasta dan materi pemain, persiapan klub DU juga belum selama klub LSI. PSIS baru intens berlatih sejak dua bulan yang lalu. Meski demikian, dua bulan sudah dinilai ideal dan menghasilkan tim yang solid. Sebagai catatan, kompetisi DU akan digelar pertengahan April.
“Satu bulan terakhir sebelum kick-off sudah memasuki prakompetisi. Artinya, uji coba akan semakin banyak terutama melawan klub yang levelnya lebih tinggi,” tutup Muhariah.
| Editor | : | Wiwig Prayugi |
| Sumber | : | Bolanews |
Komentar