Bertindak sebagai tuan rumah tidak menjamin Sritex Dragons Solo meraih kemenangan. Bahkan Sritex justru mengalami kekalahan pada semua laga di Seri III IndiHome WNBLIndonesia di Solo.
Pada laga pamungkas di Sritex Arena, Minggu (1/3), Sritex kembali menelan kekalahan. Mereka tidak berkutik menghadapi Tomang Sakti Mighty Bees. Meski sempat memberi perlawanan di awal kuarter, mereka akhirnya dipaksa menyerah 44-71.
Kekalahan ini merupakan kekalahan ketiga tuan rumah. Sebelumnya, Sritex kalah 44-79 dari Surabaya Fever. Dalam derbi melawan Sahabat Semarang, Maharani Adhipuspitasari dkk. dipaksa menyerah dengan skor tipis 61-63.
"Semua bermain buruk. Baik dalam menyerang maupun bertahan sampai penyelesaiannya, semua tak memuaskan. Pemain sepertinya mengalami kelelahan usai habis-habisan," kata Pek King Dhay, pelatih Sritex.
Sritex memang mampu mengimbangi Tomang Sakti di menit-menit awal kuarter pertama. Hanya, Tomang Sakti tetap unggul 19-12. Keunggulan tersebut dipertahankan Jacklien Ibo di kuarter kedua. Sedangkan di kuarter tiga dan empat, Tomang Sakti sudah tak terbendung.
Pelatih Tomnas Sakti, Raoul Miguel Hadinoto, mengaku puas dengan pencapaian timnya yang memenangkan dua laga di seri Solo tersebut. Namun, Raoul menyayangkan permainan Sritex yang menjurus kasar pada awal kuarter. Akibatnya, Tomang Sakti harus membayar cukup mahal dengan cederanya Sarce Buaim dan Anne Inessa.
"Lawan sepertinya menggunakan berbagai upaya untuk meraih angka. Wajar saja karena mereka tuan rumah. Yang penting, wasit harus lebih jeli karena pada seri-seri berikutnya akan lebih ketat," ujar Raoul.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar