Sejumlah tokoh sepak bola menanggapi soal penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar, yang rencananya bakal diadakan saat musim dingin di belahan bumi utara, tepatnya antara November dan Desember. Namun, Arsene Wenger adalah salah satu tokoh yang menolak anggapan bahwa Piala Dunia musim dingin akan membawa kekacauan untuk sepak bola Inggris. Dia justru menyambut baik langkah itu.
Bos Arsenal itu percaya bermain di turnamen Qatar 2022 saat musim dingin adalah satu-satunya pilihan. Gugus tugas yang dibentuk FIFA belum lama ini mengungkap bahwa mereka memberi rekomendasi bahwa kompetisi empat tahunan itu digeser ke bulan November dan Desember.
Asosiasi klub sepak bola Eropa kabarnya akan membahas langkah mereka berikutnya terkait pergeseran tersebut. Pertemuan dewan bakal digelar di Jenewa hari Selasa depan, setelah FIFA menolak membayar kompensasi atas gangguan terhadap kompetisi klub mereka.
Wenger adalah satu dari beberapa manajer yang tidak keberatan, selain Tim Sherwood (Aston Villa), Roberto Martinez (Everton), dan Steve Bruce (Hull). Mereka semua percaya masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri.
"Saya pikir itu tak akan berdampak terlalu banyak," kata Wenger. "Saya hanya berpikir bahwa jika Piala Dunia sukses, itu sangat penting karena dia adalah festival sepak bola untuk dunia dan itu harus diselenggarakan dalam kondisi yang layak, yang tidak akan terjadi (bila diadakan) di musim panas."
"Saya pribadi senang jika kita bermain di Piala Dunia Qatar tidak di musim panas. Sebab, saya akan khawatir atas keselamatan orang-orang yang hadir di sana. Itulah mengapa saya pikir itu satu-satunya keputusan yang masuk akal."
Sementara itu, manajer Everton percaya Qatar bisa mengatur turnamen dengan baik. "Dari sudut pandang kami, Anda harus beradaptasi dengan apa pun keputusannya dan saya yakin mereka akan mengatur turnamen secara fenomenal."
"Saya pikir sekarang perdebatan tentang apakah harus dimainkan di musim dingin atau musim panas, tidak perlu ada. Ketika Qatar diberikan hak menyelenggarakan Piala Dunia, itu harus dilakukan pada bulan November / Desember," tambah Martinez.
Gareth Barry pun setuju dan bersikeras bahwa dari sudut pemain pandang, turnamen musim panas (di Qatar) tak bisa dimainkan.
"Saya telah berlaga di pertandingan persahabatan di Qatar saat cuaca benar-benar panas dan kualitas permainan tidak bisa ada karena hal itu," kata gelandang Everton itu.
Barry juga mengatakan bahwa pro dan kontra soal Piala Dunia akan selalu ada, sehingga dia mengajak semua pihak untuk melihat sisi positif ke arah itu, bersemangat menyambut sesuatu yang berbeda.
Bos baru Aston Villa, Tim Sherwood, juga mengatakan hal senada dengan Barry. Menurutnya, tak banyak yang bisa mereka lakukan untuk mengubah keputusan akhir FIFA, yang diharapkan telah final pada 20 Maret mendatang.
"Apa yang bisa kita lakukan? Tidak Ada. Keputusan telah dibuat, jika memilih mereka (Qatar) menyelenggarakan Piala Dunia, kita harus melanjutkannya. Musim dingin adalah satu-satunya pilihan."
Untuk manajer Hull, dia justru melihat Piala Dunia 2022 menandai awal dari liburan musim dingin untuk Premier League.
"Saya harap itu awal dari masa libur. Di Eropa semua (kompetisi) istirahat, hanya kita yang tetap menjalankan," kata Steve Bruce.
"Itulah sebabnya tidak meraih kesuksesan yang kita inginkan."
"Saya tidak hanya berbicara tentang pemain Inggris. Saya ingat (pada 2002) Prancis adalah juara bertahan Piala Dunia dan sebagian besar anggota tim adalah pemain Premier League ketika mereka mencoba mempertahankan gelar. Mereka semua hancur. Mereka tidak bisa lolos dari babak grup."
"Bagi saya itu adalah keputusan yang tepat. Ada banyak waktu untuk merencanakannya, itu pasti."
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | The Independent |
Komentar