Tidak ada yang aneh ketika Casey Stoner melintasi garis finis di Sirkuit Shanghai, Ahad (6/5). Sesuai dengan prediksi, pemuda berusia 21 tahun ini akan kembali mendominasi lomba Motogp. Namun, yang justru di luar perkiraan adalah hampir sepanjang 22 lap lomba Casey justru dikuntit ketat Valentino Rossi.
Casey seperti biasa memanfaatkan betul kelebihan yang dimiliki motornya. Meski Vale sempat tiga kali berhasil menyusulnya, tiga kali pula ia membuat Yamaha YZR-M1 yang dikendarai Vale terengah-engah di trek lurus. Hanya, perkiraan Vale sekali lagi tepat 100%. Casey boleh tak terbendung di trek lurus, tapi begitu masuk bagian sirkuit yang ketat, Vale menguntit rapat di belakangnya.
“Sepanjang karier, saya belum pernah melihat motor bisa lebih cepat dibanding motor lain seperti itu. Stoner pantas dihormati karena ia membawa motor sangat bagus, tapi itu akan sangat mudah jika kita punya kelebihan 20 km/jam di trek lurus. Secara psikologis ia punya keuntungan karena kamu tidak perlu melakukan sesuatu yang luar biasa di tikungan. Namun, ini musim yang hebat baginya. Ia membawa motor dengan baik, selalu akurat, jadi selamat baginya,” ujar Vale.
Casey cukup gerah dianggap meraih kemenangan karena motornya bisa lebih cepat di trek lurus. Menurutnya, kecepatan Ducati bukanlah faktor utama kesuksesan dirinya meraih tiga kemenangan di empat seri awal musim 2007.
“Banyak orang bilang ini-itu tentang Ducati dan semua tentang kecepatan. Tapi, sudah terbukti bahwa kecepatan bukanlah segalanya karena kamu harus membawa motor ini keliling sirkuit. Kami hanya punya keunggulan di kecepatan. Trek lurus hanyalah satu bagian dari sirkuit, bukan seluruh sirkuit. Saya cukup senang bahwa kami punya keunggulan itu,” sebut Casey, yang mengaku memanfaatkan keunggulan motornya di trek lurus.
Di Shanghai, Casey baru nyaman berada di depan tujuh lap menjelang finis ketika Vale melakukan kesalahan yang membuat motornya melebar. Posisinya sempat diambil alih John Hopkins, tapi berhasil ia direbut kembali. Casey pun aman hingga finis di akhir lap 22.
(Penulis: Andi Yanianto)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 8 Mei 2007, BOLA Edisi No. 1.721 |
Komentar