Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ribery: Ballon d'Or itu Politik, Bukan Performa

By Suryo Wahono - Kamis, 27 November 2014 | 07:04 WIB
Franck Ribery, tak lagi menganggap Ballon d'Or penting.
Getty Images
Franck Ribery, tak lagi menganggap Ballon d'Or penting.

Franck Ribery turut meramaikan pembicaraan tentang penghargaan pemain bola terbaik dunia. Menurut Ribery, FIFA Ballon d'Or trofi itu tidak diberikan kepada pemain terbaik di dunia. Pemilihan itu lebih lekat ke politik, bukan soal performa. Tahun lalu Ribery kalah bersaing dari Cristiano Ronaldo meski dia membawa Bayern Muenchen meraih treble bersejarah.

Dari daftar 23 pemain, yang Ribery tidak ada di dalamnya, akan diciutkan menjadi tiga pemain. Ribery juga mengungkapkan bahwa trofi yang banyak didambakan itu telah kehilangan maknanya.

Ribery kepada Sport Bild mengutarakan perasaannya saat kehilangan trofi dan bagaimana dia tak lagi menginginkan penghargaan tersebut.

"Saya belajar banyak selama gala Ballon d'Or tahun lalu. Segera setelah sampai di sana, saya mengatakan kepada istri saya bahwa saya akan kalah," ungkapnya.

"Saya melihat bagaimana Sepp Blatter memeluk Ronaldo dan bagaimana seluruh keluarganya ada di sana. Saya tidak bodoh. Itu jelas bahwa dia harus menang. Dia tidak akan membawa seluruh keluarga bila sebaliknya."

Pemain senior Muenchen itu juga menganggap bahwa Arjen Robben atau Manuel Neuer pantas memenangi penghargaan tertinggi itu atas pencapaian mereka tahun lalu.

"Ini akan sama tahun ini. Apa yang bisa saya katakan tentang hal ini? Manuel Neuer atau Arjen Robben mestinya menang. Anda tak bisa mengingkari hal ini. Manu (Neuer) telah memenangi segalanya, dia adalah orang yang hebat dan tidak sombong. Arjen telah menjalani musim yang luar biasa di Bundesliga lalu Piala Dunia yang fantastis."

"Tapi, saya khawatir itu akan soal politik lagi. Ballon d'Or tidak lagi untuk pemain terbaik. Ini semua tentang politik. Fabio Cannavaro menang tahun 2006 karena dia memenangi Piala Dunia, itu saja."

"Saya tidak melewatkan Ballon d'Or. Saya tidak iri karena penghargaan ini tidak berarti apa-apa lagi bagi saya. Saya senang dengan apa yang saya miliki di Muenchen."

"Ketika 70.000 fans berteriak nama saya di Allianz Arena, saya merinding. Saya bisa pulang bahagia setelah itu."


Editor : Suryo Wahono
Sumber : Bild


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X