kuda sebagai bagian antisipasi kedatangan suporter seluruh kontestan pada penyelenggaraan turnamen ini yang dijadwalkan berlangsung 11 Juni-4 Juli.
Langkah-langkah antisipasi itu secara khusus mengacu pada kedatangan barra brava, yang dikenal sebagai hooligan-nya Amerika Selatan.
Demi menjaga keamanan dan ketertiban baik di lingkungan stadion maupun di lingkungan sekitar stadion, panpel Cili berencana menerapkan larangan terhadap suporter untuk membawa drum, spanduk, dan bir ke dalam stadion.
"Tujuan kami menciptakan sebuah pandangan bahwa komunitas sepak bola bisa menikmati pesta yang aman dan terpisah dari mereka yang tidak berada dalam lingkungan sepak bola," kata Jose Roa, salah seorang pejabat pemerintah Cili seperti dikutip di The Guardian.
Larangan mengkonsumsi bir atau minuman beralkohol di dalam stadion bukan hal baru di Cili karena selama ini pemerintah setempat memang telah menerapkan kebijakan itu. Namun, untuk drum dan spanduk, merupakan kebijakan anyar.
Banyak fan mempersoalkan larangan membawa drum dan banner. Dalam budaya Amerika Selatan, drum tak bisa terlepas dari pertandingan sepak bola lantaran jadi pengiring nyanyian kelompok suporter. Begitu pula dengan banner. Panpel juga melarang keberadaan kembang api maupun flare dalam stadion.
Khusus spanduk, pelarangan spanduk karena tak ingin barang itu digunakan sebagai alat untuk menyelundupkan senjata tajam serta barang terlarang lain ke dalam stadion.
Fan lantas merenspons rencana kebijakan itu. "Drum dan spanduk tidak ada kaitannya dengan kekerasan. Kami ini fan, bukan kriminal," tulis salah satu kelompok suporter lokal di Cili dalam akun Facebook mereka. Komentar itu mendapat tanda "like" dari 17 ribu pengunjung akun Facebook bersangkutan.
Selain kebijakan pelarangan benda-benda itu, panpel juga akan memeriksa kartu indentitas calon penonton untuk mencegah suporter yang memiliki rekam jejak pembuat onar memasuki stadion.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | - |
Komentar