Badai Stoner belum bakal reda dalam waktu dekat. Setelah di Turki pekan lalu Casey Stoner meluluhlantakkan semua pesaing dengan kemenangan dominan, kini Sirkuit Shanghai, Ahad depan (6/5), bersiap menunggu untuk dikuasai pembalap Australia berusia 21 tahun ini.
Secara teknis, Shanghai memang sedikit berbeda dibandingkan dengan Qatar dan Turki, dua dari tiga seri musim ini yang dimenangkan Casey. Namun, perbedaan tersebut justru menguatkan ketangguhan Desmosedici GP7 sebagai raja trek lurus. Jika di Turki saja, yang trek lurusnya agak malu-malu kucing, Casey mampu mendominasi, akan seperti apa di Shanghai, yang punya trek lurus sepanjang 1.200 meter?
Sirkuit tersebut bakal dikuasai Ducati. Salah satu indikasinya adalah paket GP7 yang sedang bagus-bagusnya. Selain didukung mesin yang bertenaga paling besar, pemasok ban Bridgestone juga sedang prima. Di Turki, pembalap yang memakai ban asal Jepang ini mampu menguasai posisi lima besar. Ini masih ditambah performa rem Ducati, yang juga terbaik saat ini. Di Shanghai, dengan terdapat dua trek lurus panjang, tak hanya mesin dan ban yang berpengaruh, tapi juga rem.
“Kami akan sangat kompetitif. Saya ingat musim lalu Ducati sangat sulit ditaklukkan di hairpin karena bagus saat pengereman,” tegasnya.
Ini kesempatan Ducati dan juga Stoner yang tengah memimpin untuk perlebar jarak.
(Penulis: Andi Yanianto)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 1 Mei 2007, BOLA Edisi No. 1.719 |
Komentar