Dalam siaran resmi yang dikeluarkan tertanggal 22 Februari, Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) kembali menegaskan pihaknya tidak ada maksud mengganggu atau merusak sistem kompetisi persepakbolaan di Indonesia, khususnya LSI 2015.
Kemenpora juga mengungkapkan bahwa keputusan BOPI yang didorong oleh sikap Tim-9 Kemenpora dalam rapat Jumat (13/2) untuk mengingatkan PT Liga Indonesia dan 18 klub peserta LSI 2015 untuk harus segera melengkapi persyaratan termasuk masalah pajak, sama sekali tidak untuk mengganggu rencana pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI dengan agenda utama pemilihan pengurus yang akan digelar di Surabaya pada April nanti.
"Kemenpora tidak memiliki agenda politik apapun dalam pemilihan pengurus pada April 2015 dan justru sangat berharap agar Kongres Luar Biasa PSSI dapat berlangsung dengan sukses bagi perbaikan sepak bola Indonesia dan akan sepenuhnya menghormati siapapun tokoh yang terpilih," demikian pernyataan Kemenpora.
Di sisi lain, Kemenpora juga menaruh simpati pada berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung merasa dirugikan akibat penundaan kompetisi LSI 2015. Namun, Kemenpora menjelaskan keputusan yang mungkin dirasakan cukup pahit itu terpaksa ditempuh untuk loncatan perbaikan yang lebih signifikan bagi peningkatan kualitas persepakbolaan profesional Indonesia.
"Keputusan Kemenpora dan BOPI sudah dipertimbangkan sangat komprehensif dan justru untuk perbaikan kualitas persepakbolaan nasional Indonesia mengingat selama ini baru terungkap cukup banyak regulasi aturan FIFA dan AFC yang belum dapat dipatuhi secara konsisten," tegas Kemenpora.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar