Diskon harga sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, yang diberikan Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini, tampaknya tak mengubah keinginan manajemen Persebaya untuk menempati Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya.
CEO Persebaya, Gede Widiade, menyatakan diskon bukan solusi yang tepat bagi kesulitan yang dialami Persebaya saat ini. Gede menyebutkan berapa pun diskon yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya, tak akan berpengaruh pada kondisi Persebaya.
"Percuma diberi harga murah, tapi penontonnya hanya 1.000 atau 2.000 saja. Kami butuh pemasukan untuk menghidupi klub ini. Jadi, yang kami butuhkan banyaknya penonton yang membeli tiket dan menyaksikan Persebaya bermain," katanya.
Di tengah krisis keuangan yang melanda sebagian besar klub di Tanah Air, bagi Gede hanya mengandalkan dana dari sponsorship saja sangat riskan.
"Musim ini mungkin masih bisa hidup karena masih ada sponsor, musim depan bagaimana? Kelangsungan hidup klub itu bukan hanya untuk semusim, tapi di musim-musim berikutnya," tutur Gede.
Itulah mengapa Gede meminta Bonek Mania untuk menjadi pelopor penonton sekaligus pendukung yang tertib sehingga kekhawatiran wali kota akan kemungkinan terjadi kerusuhan bakal sirna. Izin bermain di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, pun bisa didapat.
Sejak mengorbit ke Liga Super Indonesia (LSI) dan pindah home-base ke Stadion Gelora Bung Tomo musim lalu, panpel Persebaya tak pernah untung. "Hampir setiap pertandingan kami merugi," jelasnya.
Editor | : | Fahrizal Arnas |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar