Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyatakan bahwa Piala Asia yang baru digelar di Australia, Januari lalu, terbebas dari skandal pengaturan skor pertandingan.
"Hal yang sangat menggembirakan, melihat bahwa perencanaan rinci integritas dan kolaborasi untuk turnamen utama kami, Piala Asia AFC, sukses," kata sekjen AFC Alex Soosay dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters.
"Hal ini tak akan mungkin terjadi tanpa dukungan dan upaya yang fokus masing-masing pemangku kepentingan, khususnya penegakan hukum Australia dan Sportradar, yang telah bekerja bahu-membahu dengan Satuan Integritas AFC sepanjang turnamen."
"Implementasi efektif dari rencana ini bisa menjadi cetak biru untuk acara olah raga Asia lainnya dan badan-badan olah raga," tambah pria asal Malaysia tersebut.
Wilayah AFC tergolong rentan kasus pengaturan skor. Tercatat 47 anggota AFC telah terkena skandal pengaturan pertandingan dalam beberapa tahun terakhir, yang umumnya menarget pemain bergaji rendah di berbagai liga seperti Australia, Lebanon, Malaysia, Korea Selatan , Tiongkok, Vietnam, Singapura, serta Indonesia.
Di Piala Asia 2015, AFC merekrut Sportradar, pemasok data dan layanan tarhuan olah raga berbasis di Swiss untuk membantu mengatasi masalah pengaturan skor. Lebih lanjut, AFC sangat menyarankan agar anggotanya melakukan hal yang sama.
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | Reuters |
Komentar