Penalti tak hanya sekadar menendang bola dari titik putih. Ada beberapa peratuan yang harus dipatuhi agar eksekusi dianggap sah.
Ada tiga hal yang tak boleh dilakukan oleh penendang penalti ataupun kiper. Apa sajakah itu?
Yang pertama adalah paradinha. Ini adalah gerakan berhenti sejenak yang dilakukan seorang pemain saat hendak mengeksekusi tendangan penalti.
Sejak Mei 2010, atau menjelang Piala Dunia, FIFA secara resmi melarang paradinha dan mengkategorikannya ke dalam tindakan yang tidak sportif. Jika dilakukan, penalti harus diulang dan si penendang akan diganjar kartu kuning.
Lionel Messi pernah melakukan paradinha dalam sebuah pertandingan Liga Champion melawan AC Milan. Alhasil, wasit mengeluarkan kartu kuning dari sakunya.
Peraturan kedua, kiper dilarang bergerak sebelum bola ditendang eksekutor. Bila penjaga gawang bergerak lebih dulu dan bola tidak masuk, maka penalti harus diulang.
Yang terakhir, si penendang tak boleh mengoper bola ke rekan setim dengan cara apapun. Gaya seperti ini pernah diperbolehkan, tapi kemudian dilarang.
Robert Pires pernah melakukannya saat masih berseragam Arsenal. Ketika hendak menendang penalti ke gawang Manchester City dalam sebuah pertandingan Premier League 2006, ia mengoper bola ke Thierry Henry. Namun, kurangnya komunikasi membuat skenario tersebut gagal.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar