Kalau ukurannya adalah performa tim di 2015, Arsenal menjadi tim terbaik kedua di Premier League musim ini. Arsenal meraup 15 poin dalam tujuh pertandingan. Catatan itu hanya kalah dari Liverpool (17 poin).
Tak salah menyebut kiper David Ospina sebagai salah satu elemen kunci kebangkitan Arsenal sejak pergantian tahun. Pemain Kolombia itu mantap menjadi pilihan utama di bawah mistar dalam enam pekan terakhir secara beruntun. Saat diperkuat Ospina, Arsenal rata-rata hanya kebobolan 0,6 gol per gim.
Bandingkan dengan rasio milik Wojciech Szczesny (kemasukan 1,23 per partai) atau Damian Martinez (1). Statistik itu membuktikan Ospina bak tembok tinggi yang menutupi gawang Arsenal. Namun, ia mengaku masih merasa minder di hadapan penjaga gawang musuh. Apa alasannya?
"Ketika berjalan di terowongan pemain menuju lapangan dan melihat kiper lawan, saya terpaksa mengangkat kepala. Di Inggris, mereka semua lebih tinggi dari saya!" ujar Ospina kepada L'Equipe.
"Mereka setinggi 190 cm, mungkin lebih. Anda tahu Thibaut Courtois (199 cm), David de Gea (191), Joe Hart (196). Perbedaan itu sungguh memberikan tekanan. Kiper terkecil adalah saya, 184 cm!" ucapnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Komentar