off Liga Super Indonesia (LSI) 2015 masih tanda tanya besar.
Ketidakpastian itu terjadi setelah PT Liga Indonesia dan perwakilan klub-klub LSI menemui jalan buntu dalam rapat dengan Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) di kantor Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Selasa (17/2).
Selama tiga setengah jam berdiskusi di lantai tiga kantor Kemenpora, kubu BOPI dan PT Liga Indonesia belum menemui kesepakatan untuk menggulirkan LSI pada tanggal yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu 20 Februari mendatang.
BOPI tidak memberikan rekomendasi penyelenggaraan LSI musim ini karena mereka menemukan masih banyak persyaratan administrasi yang belum dipenuhi oleh klub-klub peserta, termasuk yang menyangkut kontrak pemain dan dokumen laporan keuangan.
Ada tiga hal yang diminta BOPI dari para peserta LSI sebagai prioritas: bebas tunggakan, daftar pemain beserta kontrak, dan informasi pajak.
"Yang urgent di sini adalah masalah hak pemain. Kalau ada klub yang masih berutang, maka diharapkan diselesaikan segera," ujar Ketua BOPI, Noor Rahman.
"Kalau mereka bisa memenuhi semua syarat malam ini, maka kami akan langsung melapor ke menteri," imbuhnya.
Hal tersebut lantas memuat kecewa para klub LSI.
"Kalau sudah begini, yang rugi klub. BOPPI tak rugi karena mereka tak mengeluarkan biaya sama sekali," kata Rocky Babena, perwakilan Persipura Jayapura.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar