Nama gelandang Ferry Aman Saragih sempat diragukan bisa eksis bersama Arema Cronus musim ini.
Salah satu penyebabnya, Ferry dikontrak setelah tak dipertahankan klub lamanya yang promosi ke LSI 2015, Pusamania Borneo FC. Grafik kesempatan bermain Ferry di Borneo FC dalam dua musim terakhir Divisi Utama juga mulai menurun.
Namun, dalam dua turnamen pramusim seperti Trofeo Persija, Piala SCM, serta di final Inter Island Cup (IIC), Ferry bisa bersaing dengan barisan gelandang top Arema seperti Ahmad Bustomi, Hendro Siswanto, I Gede Sukadana hingga pemain asing Sengbah Kennedy.
Bahkan Ferry memperoleh posisi starter di final Piala SCM dan IIC. Performa eks gelandang Deltras Sidoarjo ini juga tergolong apik karena Arema berhasil memenangi tiga gelar di tiga turnamen itu.
"Saya mengalir saja. Pasrah dengan pelatih diberi kesempatan bermain atau tidak," kata Ferry.
Sebenarnya, Ferry sudah tidak asing dengan karakter bermain Arema. Gelandang kelahiran Kediri itu pernah berkostum Singo Edan pada musim 2012. Waktu itu dia jadi andalan lini tengah Arema. Hanya, situasinya berbeda bila dibandingkan dua musim terakhir karena materi pemain kala itu tidak semengkilap sekarang. Bahkan musim 2012, Singo Edan nyaris terdegradasi.
"Dari materi pemain memang beda. Tapi, suasana kekeluargaan masih sama. Semua saling mendukung. Hal ini yang membuat nyaman bermain di Arema," kata gelandang berusia 27 tahun ini
Bisa jadi karena nyaman, Ferry seakan terlahir kembali. Di LSI 2015 dia berpotensi jadi starter. Akan tetapi, lagi-lagi Ferry tak ingin tinggi hati. "Yang penting kerja keras di latihan. Masalah main di pertandingan atau tidak, itu urusan pelatih," tegasnya.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar