Tindakan rasial yang dilakukan oknum fan Chelsea jadi bahasan hangat di Inggris. Bahkan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, angkat bicara atas insiden di kereta bawah tanah di Paris beberapa hari lalu itu.
Cameron dalam pernyataan terbuka menyatakan tindakan rasial baik secara fisik dan verbal yang dilakukan oknum fan The Blues itu sebagai sebuah sikap yang sangat mengganggu dan mengkhawatirkan.
"Insiden itu sangat potensial masuk ranah kriminal jadi saya yakin kepolisian Prancis akan melihat kejadian itu sangat serius," kata Cameron di Radio LBC.
"Saya tahu pihak kepolisian Inggris akan memberi bantuan apapun sebisa mungkin. Saya juga yakin pihak Chelsea akan bekerja sama. Insiden ini merupakan hal yang sangat, sangat serius," ucap sang perdana menteri.
Satu-satunya pelatih berkulit hitam di Premier League, Chris Ramsey, juga menyatakan pendapatnya soal rasisme yang terjadi dalam perjalanan menuju Parc des Princes untuk menyaksikan laga PSG vs Chelsea di babak 16 besar Liga Champion itu.
"Chelsea klub besar dan melakukan banyak hal bagus di masyarakat. Saya ikut bersedih citra mereka ternoda oleh aksi ini. Kadangkala Anda tak bisa mengontrol apa yang dilakukan orang-orang dalam hidup mereka," ujarnya.
Ramsey berujar ia tak yakin pelaku rasisme itu merupakan fan Chelsea. "Saya bahkan tak yakin mereka itu fan sepak bola. Mereka melakukan tindakan yang sudah jadi masa lalu," ucapnya di The Guardian.
"Saya tak akan menyalahkan Chelsea untuk kejadian ini. Saya berharap semuanya fokus pada kejadian di Paris ini agar tak terulang lagi. Akan sangat melegakan bila aparat terkait mengambil tindakan untuk menghukum para pelaku dan hukuman yang diberikan memberikan efek jera," pungkas pelatih anyar Queens Park Rangers itu.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar