musim sebelumnya, kali ini desainnya lebih simpel.
Namun, untuk kombinasi warna, tim Singo Edan terinspirasi dengan klub Eropa. "Jersey home ada kesan Parma. Sedangkan away mirip Galatasaray atau AS Roma beberapa musim lalu," kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Jersey pertama Singo Edan hanya menggunakan kombinasi biru dan kuning dengan motif papan catur. Sedangkan jersey away, merah hati, dan orange. Sedangkan jersey cadangan kombinasi biru dan merah.
"Jersey cadangan juga inspirasinya datang dari Eropa. Kami ambil kombinasinya Bayern Muenchen," imbuhnya.
Bek Arema, Hasim Kipuw, mengaku senang dengan desain sederhana tersebut. Corak pilihan warna yang lebih terang juga membuat pemain lebih percaya diri. "Dipakai enak juga jerseynya. Jadi lebih nyaman waktu bermain," lanjut mantan pemain Persebaya ini.
Namun, ada juga fans Arema yang kurang sreg dengan desain jersey itu. Dalam jejaring sosial, mereka melihat desain musim ini terlalu sederhana. "Memang ada yang menilai biasa atau sederhana. Tapi, jersey ini bakal sulit dipalsu karena butuh biaya tinggi untuk menjiplak," imbuh Sudarmaji.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar