4 Persib dari Hanoi T&T di play-off Liga Champion Asia pada Selas (10/2) membuka aib Tim Maung Bandung. Klub asuhan Djadjang Nurdjaman tidak punya striker yang bisa diandalkan sebagai mesin gol.
Persib saat ini hanya punya seorang Tantan, sebagai satu-satunya penyerang sarat pengalaman yang ada di tim. Striker lainnya, Yandi Sofyan, minim jam terbang. Walau pernah bermain di Australia bersama Brisbane Roar, kelas kompetisi yang diikuti level junior. Striker jebolan timnas U-23 juga tidak punya trek rekor mengkilap dalam urusan mencetak gol.
Tantan sendiri selama dua musim terakhir bukan jadi andalan sebagai pencetak gol utama. Kelasnya di bawah Sergio van Dijk (2013), Coulibaly Djibril, serta Ferdinand Sinaga (2014) yang lebih produktif menyumbang gol bagi Persib.
Saat menghadapi Hanoi, Persib mengusung strategi serangan balik cepat. Sayang strategi ini kurang berjalan mulus karena Tantan terlihat belum nyetel benar di posisinya sebagai ujung tombak utama. Selama ini ia lebih sering dimainkan di posisi penyerang sayap dalam skema 4-3-3.
Djadjang Nurdjaman, mentor Persib, beberapa pekan belakangan sibuk berburu penyerang asing. Sayangnya belum ada satu pun di antara penyerang yang ikut seleksi performanya menyakinkan. Situasi ini menjadi ancaman bagi tim juara bertahan Liga Super Indonesia tersebut.
Tidak hanya saat tampil di kompetisi domestik, tapi juga saat nanti berlaga di ajang Piala AFC. "Saya menyadari permasalahan ini. Dalam beberapa pekan ke depan semoga situasi ini bisa dicarikan jalan keluarnya," kata Djadjang.
Striker asal Korea Selatan, Kim Shin-yong, digadang-gadang Djadjang jadi jalan keluar keterbatasan stok penyerang di Persib. Hanya sejatinya sang pelatih belum benar-benar yakin Kim benar-benar bertaji menjebol gawang lawan secara konsisten.
| Editor | : | Ario Yosia |
| Sumber | : | Bolanews |
Komentar