Dalam sepekan terakhir, Valencia menjadi topik perbincangan hangat di media Spanyol lantaran sukses melalui tujuh pekan La Liga 2014/15 tanpa sekalipun menelan kekalahan.
Klub berjuluk Los Ches alias Si Kelelawar itu bahkan disebut mempunyai kapasitas untuk bersaing memperebutkan gelar juara di musim ini.
Pelatih Valencia, Nuno Espirito Santo, pernah mengungkapkan kunci keberhasilan timnya merangsek ke papan atas klasemen sementara, yakni mentalitas bertanding para pemain yang begitu lapar kemenangan di setiap pertandingan.
Namun, rasa lapar Paco Alcacer dkk. sama sekali tak tampak saat menyambangi markas Deportivo La Coruna pada laga pekan ke-8, Minggu (19/10). Sebaliknya, Valencia bermain buruk sehingga harus menyerah dengan skor telak 0-3 dari tim tuan rumah.
Tanda-tanda kekalahan sudah terlihat di babak pertama. Valencia mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari barisan penyerang Deportivo. Akibatnya, gawang Diego Alves bergetar dua kali sebelum turun minum lewat gol bunuh diri Jose Gaya di menit ke-36 dan sepakan jarak dekat Lucas Perez (42’).
“Saya terkejut menyaksikan permainan tim di babak pertama. Kami kebobolan dua gol karena para pemain tidak mengeluarkan penampilan yang biasa dilakukan pada pertandingan-pertandingan terdahulu,” kata Nuno Santo seperti dikutip dari Super Deporte.
Di paruh kedua, Valencia mulai berupaya keluar dari tekanan dengan mengambil alih penguasaan bola. Sejumlah peluang mampu diciptakan. Akan tetapi, tak ada satupun yang bisa bersarang di jala gawang Deportivo. Justru sang lawanlah yang dapat menambah gol lewat sontekan Toche di menit ke-78.
“Sangat sulit menjelaskan apa yang terjadi dalam pertandingan. Kami sudah berusaha mengejar ketinggalan. Hanya saja, kami tidak cukup tajam kali ini. Kami perlu mengasah kemampuan lebih keras agar tak mengulangi hasil negative di laga berikutnya,” ujar bek Jose Gaya seperti dilansir Inside Spanish Football.
Editor | : | Indra Citra Sena |
Sumber | : | Inside Spanish Football |
Komentar