Federasi Sepak Bola Mesir (EFA) menghentikan sementara seluruh aktivitas sepak bola di wilayahnya menyusul tragedi yang terjadi pada Minggu (8/2).
Ketika itu fan Zamalek yang tak kebagian tiket untuk menyaksikan pertandingan kontra Enppi, memaksa masuk stadion. Menurut klaim fan, petugas keamanan menerapkan tindakan represif untuk membubarkan massa sehingga mengakibatkan setidaknya 19 fan Zamalek meninggal dunia akibat terinjak-injak.
EFA dalam pernyataan pasca insiden itu melarang berlangsungnya pertandingan sepak bola hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Namun, hanya sehari kemudian, salah satu pejabat EFA mengungkapkan pihaknya akan segera mencabut larangan itu secepatnya.
"Liga domestik tak bisa ditunda lebih lama lagi karena ada empat klub yang akan berpartisipasi di level kompetisi Afrika dan timnas Mesir akan mulai bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Juli," ujar Mahmoud el-Shami, salah satu pejabat EFA seperti dikutip di Reuters.
Di sisi lain, timnas Mesir sudah beberapa waktu ini tak punya pelatih menyusul kepergian Shawki Gharib pada November lalu. Keputusan perihal pelatih baru semestinya dilakukan bulan ini. Nama-nama seperti Herve Renard, yang baru saja mengantar Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2015, serta Alain Giresse, masuk dalam kandidat pengganti Gharib.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | - |
Komentar