Menyikapi persaingan LSI 2015 yang ketat membuat Pusamania Borneo FC mempersiapkan diri lebih serius. Program perekrutan pemain menjadi salah satu pertimbangan utama mereka.
Namun sebagai tim promosi, klub berjulukan Pesut Mahakam ini mengakui jika nama mereka belum menjadi magnet bagi pemain bintang di Tanah Air.
PBFC mengakui agak kesulitan untuk menjaring pemain top di
LSI meski dana bukan isu penting di klub ini. Beruntung bagi PBFC, sejumlah nama pemain senior masih bisa merangkul. Misalnya
Hamka Hamzah dan Saktiawan Sinaga, dua pemain yang sudah memasuki usia kepala tiga.
“Hamka menjadi pemain pertama incaran kami. Meski usianya sudah diatas 30 tahu, namun saya yakin kemampuannya masih bisa diandalkan,” kata Danri Danuri, manajer PBFC.
Kondisi cedera lutut yang sempat menghambat stoper nasional itu untuk membela timnas Garuda di Piala AFF 2014, dianggap bukan masalah. Cedera Hamka sudah dioperasi dan diperkirakan ia akan siap untuk turun pada akhir Februari nanti.
Pekan ini Hamka sudah terlihat berlatih bersama pemain PBFC lainnya, meski ia harus berlatih terpisah dengan rekan-rekannya. Namun hal ini sudah menunjukkan kemajuan dibandingkan bulan lalu.
Kehadiran Hamka sendiri diharapkan bisa memperkuat lini belakang. Namun pemain yang pernah menjadi striker cadangan di PSM tahun 2000 itu bisa pula beroperasi di lini depan jika dibutuhkan. Hal itu yang diungkapkan Presiden Pusamania
Borneo FC (PBFC), Nabil Husein Said Amin.
“Kalau soal itu tergantung pelatih saja, tapi tidak menutup kemungkinan, Hamka bisa saja ditempatkan di depan. Dulu dia bisa main sebagai striker,” ujar Nabil Husein, Presiden PBFC.
Selama ini PBFC memang tengah mengalami krisis striker. Hingga pekan ini tim asuhan Arcan Iurie itu hanya mengandalkan penyerang lokal seperti Saktiawan , Aldaier Makatindu dan Ade Jantra Lukmana.
Kehadiran Hamka kini memberi opsi baru, karena pemain kelahiran Makassar itu juga siap jika terpaksa beroperasi di lini depan. “Dulu saya pernah bermain sebagai striker ketika junior dan saya juga sering membantu tim di depan jika menghadapi situasi bola-bola mati di kotak penalti lawan,” ungkap Hamka, yang dinilai sebagai pemain dengan akurasi sundulan sangat baik di Indonesia.
Bergabung dengan PBFC menjadi cerita baru baginya setelah musim lalu ia berkelana di PKNS FC, Liga Malaysia. Hamka berharap ia bisa mengakhiri kariernya di PBFC karena ia merasa nyaman dengan sosok Aidil Fitri, mantan manajer Persisam Samarinda, yang pernah berkolaborasi dengannya tahun 2009-2010. (ary)
Data Diri
Nama lengkap Hamka Hamzah
Lahir Makassar, 29 Januari 1984
Tinggi: 183 cm & 70 kg
Posisi bermain: Bek Tengah / Stoper
Nomor 23
Karier junior
2000-2001 PSM Makassar Junior
Karier senior
Tahun Tim Tampil (Gol)
2001-2002 PSM Makassar 8 (0)
2002-2003 Persebaya Surabaya
2004-2008 Persija Jakarta 26 (1)
2008-2009 Persik Kediri
2009-2010 Persisam Samarinda 20 (5)
2010-2011 Persipura Jayapura 19 (1)
2011-2013 Mitra Kukar 25 (3)
2014 PKNS FC 11 (1)
2014 Pusamania Borneo F.C.
Timnas
Indonesia U-19 2001
Indonesia U-23 2003
Indonesia senior 2005-2010
PBFC mengakui agak kesulitan untuk menjaring pemain top di LSI meski dana bukan isu penting di klub ini. Beruntung bagi PBFC, sejumlah nama pemain senior masih bisa merangkul. Misalnya Hamka Hamzah dan Saktiawan Sinaga, dua pemain yang sudah memasuki usia kepala tiga.
“Hamka menjadi pemain pertama incaran kami. Meski usianya sudah diatas 30 tahu, namun saya yakin kemampuannya masih bisa diandalkan,” kata Danri Danuri, manajer PBFC.
Kondisi cedera lutut yang sempat menghambat stoper nasional itu untuk membela timnas Garuda di Piala AFF 2014, dianggap bukan masalah. Cedera Hamka sudah dioperasi dan diperkirakan ia akan siap untuk turun pada akhir Februari nanti.
Pekan ini Hamka sudah terlihat berlatih bersama pemain PBFC lainnya, meski ia harus berlatih terpisah dengan rekan-rekannya. Namun hal ini sudah menunjukkan kemajuan dibandingkan bulan lalu.
Kehadiran Hamka sendiri diharapkan bisa memperkuat lini belakang. Namun pemain yang pernah menjadi striker cadangan di PSM tahun 2000 itu bisa pula beroperasi di lini depan jika dibutuhkan. Hal itu yang diungkapkan Presiden Pusamania Borneo FC (PBFC), Nabil Husein Said Amin.
“Kalau soal itu tergantung pelatih saja, tapi tidak menutup kemungkinan, Hamka bisa saja ditempatkan di depan. Dulu dia bisa main sebagai striker,” ujar Nabil Husein, Presiden PBFC.
Selama ini PBFC memang tengah mengalami krisis striker. Hingga pekan ini tim asuhan Arcan Iurie itu hanya mengandalkan penyerang lokal seperti Saktiawan , Aldaier Makatindu dan Ade Jantra Lukmana.
Kehadiran Hamka kini memberi opsi baru, karena pemain kelahiran Makassar itu juga siap jika terpaksa beroperasi di lini depan. “Dulu saya pernah bermain sebagai striker ketika junior dan saya juga sering membantu tim di depan jika menghadapi situasi bola-bola mati di kotak penalti lawan,” ungkap Hamka, yang dinilai sebagai pemain dengan akurasi sundulan sangat baik di Indonesia.
Komentar