Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) telah mengakhiri kesepakatan kontrak mereka dengan pelatih timnas Javier Aguirre. Hal ini dikarenakan adanya tuduhan mengenai pengaturan skor yang melibatkan dia saat masih menangani Real Zaragoza.
Jaksa Anti Korupsi Spanyol memasukkan nama Javier Aguirre dalam penyelidikan atas kemenangan 2-1 yang diraih Real Zaragoza atas tuan rumah Levante pada laga terakhir La Liga musim 2010/11. Hasil tersebut membuat tim yang ditangani pelatih asal Meksiko itu berhasil menghindari degradasi. Jaksa menuduh para pemain Levante dibayar untuk sengaja mengalah dalam pertandingan tersebut.
Hal ini membuat JFA merasa cemas dengan kondisi tim nasionalnya yang tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2018. Samurai Biru pun akhirnya memutuskan untuk menghentikan kontrak Aguirre sebagai pelatih untuk menghindari masuknya pengaruh buruk kepada timnas mereka.
Penghentian kontrak ini diungkapkan langsung oleh ketua JFA, Kuniya Daini. "Kami telah memutuskan bahwa kami akan membatalkan kontrak Aguirre," kata Daini dikutip dari The Guardian.
"Pertama-tama kami ingin menyampaikan kepada pelatih Aguirre bahwa alasan pembatalan adalah bahwa kami ingin menghindari adanya pengaruh buruk ke tim nasional pada persiapan mereka menghadapi Piala Dunia. Ada kemungkinan bahwa ia akan didakwa dan kemudian kasus pengadilan bisa dimulai."
Menanggapi hal ini, Aguirre telah membantah terlibat dalam pengaturan skor pertandingan. Namun, kini mantan pelatih timnas Meksiko dan Atletico Madrid itu harus bisa menerima kenyataan bahwa JFA memiliki pertimbangan lain demi kebaikan timnas Jepang.
Editor | : | Verdi Hendrawan |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar