Striker asing Persija, Yevgeny Kabayev, datang ke Jakarta dengan status sebagai pemain tersubur Liga Estonia 2014 dengan torehan 36 gol. Namun, dia dianggap masih belum tajam karena baru mencetak dua gol dalam tujuh laga uji coba.
Semula manajemen menganggap ia terkendala dengan komunikasi lantaran kurang lancar berbahasa Inggris, tetapi ternyata bukan karena itu.
"Sebenarnya bahasa sepak bola adalah universal. Saya rasa hal itu tak mengganggu. Tak ada masalah dengan komunikasi. Saya tetap bisa menjelaskan mengenai strategi kepadanya," kata Rahmad Darmawan, pelatih Persija.
Menurut pelatih berusia 48 tahun itu, faktor yang menyebabkan kondisi itu terjadi adalah belum terjalinnya pemahaman antarpemain.
"Keadaan sulit yang sekarang terjadi adalah tak semua pemain terbiasa dengan bola-bola yang diinginkan Kabayev. Selama ini Kabayev sering diberikan bola tepat di mana ia berdiri, padahal ia menginginkan sebaliknya agar dia bisa mengejar bola," tutur Rahmad.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Sumber | : | kukuh Wahyudi/Harian Bola |
Komentar