Penampilan Massimo Luongo semakin menjanjikan dari hari ke hari. Tak heran jika pelatih Ange Postecoglou terus memberikan kepercayaan penuh buat pemain berdarah Indonesia tersebut.
Puncaknya terjadi pada laga final Piala Asia 2015, Sabtu (31/1). Australia sukses membekuk Korea Selatan 2-1 dan menjadi kampiun Piala Asia untuk kali pertama.
Hebatnya, Luongo mencetak satu gol pada laga tersebut dan dinobatkan menjadi pemain terbaik Piala Asia 2015. Sebuah hasil yang pantas untuk performa Luongo.
Sepanjang turnamen, Luongo mencetak dua gol untuk Tim Soccerros. Selain itu, pemain berusia 22 tahun itu juga menyumbang empat assist bersmaa Omar Abdulrahman (UEA).
"Penampilan saya hari ini luar biasa. Tentu saja saya tidak pernah membayangkan bisa menjadi pemain terbaik, tapi inilah kenyataannya," kata Luongo.
"Saya sangat bersyukur atas keberhasilan ini. Semua pemain tampil sangat baik sepanjang turnamen. Semua terasa luar biasa, seperti mimpi," ucap Luongo.
Luongo merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara (Angela dan Christiano) yang lahir dari pasangan Mario dan Ira. Mario sang ayah adalah koki asal Italia, sedangkan Ira sang ibu adalah WNI.
Meski lahir dan besar di Australia, Luongo tidak pernah melupakan tanah leluhurnya. Ia merasa sangat dekat dengan Indonesia dan mengaku selalu mendapat dukungan dari keluarganya di Indonesia.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : | AFC |
Komentar