Kalangan suporter PSM berharap pelatih Alfred Riedl membedayakan pemain asli Makassar. Harapan itu dipicu pencoretan Djayusman Triasdi dan Muhammad Guntur beberapa waktu lalu.
"Kami harap tidak ada lagi pemain asli Makassar yang menyusul dicoret," ujar Erwinsyah, koordinator kelompok suporter KVS, Senin (2/2).
Erwinsyah juga menyoroti keputusan Alfred yang terkesan menomorduakan ikon PSM, Syamsul Chaeruddin dan Rasyid Bakri.
"Dalam dua uji coba terakhr, kami lihat Syamsul dan Rasyid tidak masuk dalam skema inti Riedl. Padahal, kualitas dan loyalitas mereka terhadap PSM tidak perlu diragukan lagi," papar Erwinsyah.
Syamsul dan Rasyid kalah bersaing dengan duet Ponaryo Astaman-Ardan Aras.
"Kami tidak bermaksud mengintervensi Riedl. Tapi, kalau manajemen memberi kebebasan penuh kepada Riedl memilih pemain lokal dan asing, sebaiknya Riedl juga ditarget membawa PSM juara atau minimal menembus papan atas LSI 2015," tegas Erwinsyah.
Hal sama dikatakan Andi Coklat, pentolan The Maczman. "Saya menyayangkan tidak ada satu pun pemain dari PSM U-21 musim lalu yang menembus skuat senior meski hanya berstatus magang. Padahal tim kandidat juara seperti Persib, Arema, Sriwijaya FC dan Persipura menyelipkan pemain U-21 mereka ke dalam skuat senior," papar Coklat.
Direktur Teknik PSM, Sumirlan, enggan berkomentar soal langkah Riedl. "Idealnya PSM dihuni mayoritas pemain lokal Makassar. Tapi, manajemen sudah berkomitmen tidak akan melakukan intervensi ke pelatih," jelas eks kapten PSM itu.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar