tanda capaian serupa bakal terulang justru mulai lenyap.
Pedro merupakan bagian penting dari skuat El Barca era keemasan di tangan Pep Guardiola (2008-12). Ia mulai kehilangan jam terbang di era almarhum Tito Vilanova. Pedro lantas bangkit lagi saat tim diarsiteki Gerardo “Tata” Martino pada musim lalu.
Pedro tampi 37 kali di edisi 2013/14, rekor terbanyaknya di La Liga, dan mencetak 15 gol. Musim ini pelatih Blaugrana berpindah tangan lagi ke Luis Enrique.
Menilik penghuni skuat El Barca, sulit meyakini Pedro bisa menorehkan capaian yang sama. Alasannya lebih karena persaingan di posisinya.
Sejauh ini Pedro memang selalu dimainkan Enrique dari dua laga pertama Barca di La Liga. Ia dua kali turun sebagai starter dan satu kali masuk sebagai pengganti. Dalam dua kesempatan tampil sejak awal itu, ia selalu diganti di tengah pertandingan.
Ia dua kali digantikan oleh striker muda, Sandro Ramirez, saat melawan Villarreal (31/9) dan Bilbao pada akhir pekan lalu. Ketika Sandro sanggup mencetak satu gol ke gawang Villarreal, Pedro tumpul.
“Saya belum mencetak gol, tapi yakin cepat atau lambat gol itu akan datang. Saat ini yang terpenting situasi kami masih bagus,” ungkap Pedro di El Mundo Deportivo.
“Memang sulit karena saat ini saya bersaing dengan para penyerang terbaik di dunia. Akan selalu berat berjuang buat menjadi pemain starter di tim seperti ini. Saya hanya bisa terus bekerja keras dan biarkan bos memutuskan,” ucap pemain berusia 27 tahun tersebut.
Editor | : | Rizki Indra Sofa |
Sumber | : | Marca |
Komentar