Kompetisi Divisi Utama 2015 akan terlihat sangat berbeda dibanding sebelumnya, yakni tanpa pemain asing.
Beberapa pelatih menganalisa regulasi baru ini. Arsitek Persepam MU, Widodo C. Putro mengatakan, tanpa pemain asing DU seperti kompetisi Perserikatan di era lama. Di kompetisi itulah pemain lokal akan semakin terasah terutama bagi pemain yang posisinya biasa diisi oleh pemain asing.
"Imbasnya tentu ke timnas. Seperti di era Perserikatan, Indonesia mampu menghasilkan skuat timnas yang bagus. Terbukti dua emas SEA Games diraih sebelum kompetisi Indonesia diserbu oleh pemain asing," katanya.
Selain kesempatan buat pemain lokal, manajemen juga lebih hemat karena gaji pemain asing di DU rata-rata lebih besar ketimbang pemain lokal. "Tidak semua pemain asing di DU mahal. Tetapi, tanpa pemain asing kami bisa mengalokasikan dana untuk membina pemain muda," kata GM Persip Kota Pekalongan, Aam Ikhwan.
Akan tetapi, ada hal yang dikhawatirkan oleh klub bila tanpa pemain asing. Salah satunya adalah minat penonton untuk datang ke stadion. "Pemain asing menjadi salah satu 'jualan' klub. Bila mampu mengontrak pemain yang bagus, penonton biasanya menyerbu stadion karena ingin melihat aksi mereka," kata pelatih Martapura FC, Frans Sinatra.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar