Kepemimpinan wasit jadi salah satu fokus pada penyelenggaraan Piala Asia 2015 menyusul sejumlah kritikan keras baik dari pemain dan pelatih yang ditujukan ke korps pengadil itu.
Namun, AFC bertindak tegas dengan memberi sanksi kepada pengkritik yang dinilai sudah kelewatan. Keisuke Honda dan Carlos Oueiroz jadi pengkritik yang mendapatkan sanksi itu.
AFC memberi sanksi denda kepada Oueiroz, pelatih Iran, sebesar 3.000 dolar AS dan Honda sebesar 5.000 dolar AS. Sedangkan pelatih Oman, Paul Le Guen, cukup beruntung karena lolos dari jerat sanksi.
Queiroz mengecam wasit Ben Williams (Australia) seusai timnya menang 2-0 atas Bahrain pekan lalu.
Eks pelatih Portugal dan Real Madrid itu sempat diminta untuk tidak terang-terangan mengkritisi wasit, namun Queiroz bergeming.
"Sudah jelas meski Anda bicara dengan sopan, hormat, berpendidikan, dan tenang sekalipun, Anda tetap tak bisa bicara soal wasit," ucapnya.
Bintang Jepang, Keisuke Honda, terkena sanksi setelah berujar bermain melawan Pakistan di laga pembuka Grup D, disebutnya seperti bermain basket. Sementara Le Guen disanksi karena terlalu vokal mengkritik wasit usai dikalahkan 0-1 oleh Korsel lewat penalti.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | afp |
Komentar