inovasi serta digabung dengan hiburan.
IPTL 2014 dipertandingkan di empat kota besar Asia, New Delhi, Manila, Singapura, dan Dubai. IPTL 2014 diikuti oleh empat tim, Manila Mavericks, Singapore Slammers, Indian Aces, dan UEA Royals. Setiap kota mendapat kesempatan tiga hari menggelar IPTL.
"Alasan utama saya menggelar IPTL adalah karena saya ingin menyajikan hiburan dalam bentuk tenis. Tidak seperti sepak bola atau basket yang waktu pertandingannya sudah diketahui, pertandingan tenis tidak seperti itu. Dalam grand slam bisa saja satu pertandingan memakan waktu empat atau lima jam atau bahkan dua jam," kata Mahesh Bhupathi, pencetus IPTL, kepada BOLANEWS di Hotel Sultan Jakarta pada Rabu 14 Januari.
Mahesh Bhupathi berkata bahwa fakta tersebut menjadikan tenis sebagai hiburan yang tak terduga buat para penonton, baik di stadion maupun di rumah yang menyaksikan lewat layar kaca. Karena itu pula ia menilai IPTL yang menghadirkan inovasi-inovasi akan menjadi hiburan bagus.
Inovasi dalam IPTL di antaranya adalah menghadirkan 5 minute shoot-out, time out, dan power point. Dalam 5 minute shoot-out, petenis berlomba-lomba mencari poin terbanyak selama lima menit. Time-out bisa dilakukan kapan saja, bahkan ketika sebuah gim belum tuntas. Sementara itu, seorang petenis penerima servis bisa mengajukan power poin yang berarti ia mendapatkan poin dobel jika memenangi sebuah perebutan poin.
IPTL juga menyajikan hiburan lain. Mahesh Bhupathi mengatakan bahwa IPTL 2014 juga diramaikan oleh penampilan aktor-aktris Bollywood.
Mahesh Bhupathi mengatakan bahwa Jakarta bakal menjadi salah satu kota penyelenggara IPTL 2015 pada bulan Desember.
Editor | : | Riemantono Harsojo |
Sumber | : | - |
Komentar