Prestasi tim nasional Indonesia yang belum moncer diakui oleh Madju Hutapea sebagai salah satu kelemahan PSSI saat ini. Selain itu PSSI saat ini juga tidak memiliki duta di level dunia atau internasional yang mampu memperjuangkan kepentingan sepak bola nasional.
"Saya lihat PSSI tidak memiliki orang atau figur yang piawai dalam menangani isu-isu internasional. Dia tidak hanya fasih berbahasa Inggris, namun juga bisa memahami aturan dan peraturan internasional," kata Madju Dharyanto Hutapea.
Penetapan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Komek) PSSI akan ditentukan melalui Kongres pada 18 April mendatang di Surabaya, Jatim. Mereka yang akan maju dalam pemilihan akan ditentukan dari hasil verifikasi yang dilakukan oleh Komite Pemilihan.
Saat ini, sudah terdaftar sebanyak 11 bakal calon ketum, 29 balon waketum, dan 147 balon anggota Komek. Namun, dari 11 balon ketum, baru tiga orang yang dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan. Yakni, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Bernhard Limbong dan Subardi.
Menurut Madju Dharyanto Hutapea, karena PSSI adalah organisasi olahraga besar, wajar-wajar saja jika terkait proses pembentukan kepengurusan 2015-2019 itu harus terus menerus dilakukan sosialisasi ke masyarakat.
Ia justru menilai figur Djohar Arifin Husin yang saat ini menjadi Ketua Umum PSSI, lebih baik ditugaskan untuk berjuang secara diplomasi di dunia internasional.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | BOLA |
Komentar