PSCS mulai serius menyambut kompetisi Divisi Utama 2015 yang rencananya digelar akhir Februari atau awal Maret.
Musim ini, PSCS ditangani Ahmad Muhariah. Sebelumnya, Muhariah melatih klub tetangga PSCS, Persibangga Purbalingga. Pelatih lama PSCS, Gatot Barnowo hijrah ke Persip Pekalongan. Muhariah adalah pemain PSIS era 1980-an yang meraih juara Perserikatan 1987. Di PSIS, Muhariah beroperasi sebagai gelandang tengah.
Muhariah dan pemain lainnya di angkatan itu mendapat julukkan Si Jago Becek. Maklum, kandang PSIS saat itu di Stadion Citarum dan Diponegoro selalu tergenang air bila terjadi hujan. Tapi karena terbiasa di lapangan becek, PSIS menjadi kuda hitam. Saat final melawan Persebaya di Senayan, PSIS mengalahkan Persebaya yang dipenuhi pemain bintang.
“Filosofi itulah yang saya terapkan ketika menangani tim. Tak perlu pemain bintang, yang dibutuhkan adalah kerja sama yang solid dan pemain yang bertipe petarung,” katanya.
Di PSCS, Muhariah dibebani target lolos ke LSI 2016. Seperti diketahui, sejak dua musim tim berjuluk Laskar Nusakambangan itu selalu lolos ke babak 8 besar tapi selalu kandas. “Tantangan saya di PSCS cukup berat. Di satu sisi kami harus membentuk tim solid untuk promosi tapi ada beberapa pemain yang berganti,” katanya.
Salah satu pemain andalan PSCS yang hengkang adalah striker Taryono. Musim ini, Taryono bakal memperkuat Cilegon United.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar