Usaha apa saja asal halal menjadi prinsip para pelaku bisnis. Tak terkecuali klub sepak bola.
Di Indonesia, tak mudah bagi klub untuk mendapatkan sponsor. Apalagi bagi mereka yang eksis di daerah. Klub terpaksa menerima perusahaan apapun yang mau memajang brand-nya di seragam maupun papan iklan di stadion.
Salah satunya klub Divisi Utama asal Jateng, Persip. Sejak mentas di DU pada 2012, klub yang bermarkas di Kota Pekalongan itu didukung oleh Susu Sapi Murni dan Toko Roti Sari Indah. Nama toko terpampang di seragam dan papan iklan di pinggir lapangan.
"Untuk musim ini kami masih mencari sponsor utama, agak kesulitan sebab kami berada di daerah kecil," kata Aam Ikhwan, GM Persip.
Untuk memasang iklan di pinggir lapangan, Persip mematok harga mulai Rp1 juta hingga Rp3 juta per pertandingan. Biasanya, bila dilakukan siaran langsung harga akan naik.
Selain sponsor, tim berjuluk Laskar Kalong itu juga mengandalkan pemasukan tiket. Mereka bermarkas di Stadion Kota Batik. Apabila stadion penuh, panpel bisa mengantongi sekitar Rp200 juta. Hal itu akan terjadi kalau prestasi tim bagus. Hal itulah yang membuat Persip berbenah.
Musim ini, Persip memboyong eks pelatih PSCS, Gatot Barnowo. Rekam jejak Gatot di DU cukup gemilang, yakni selama dua musim meloloskan PSCS ke babak 8 besar. Selain pelatih, manajemen juga melakukan perombakan pemain.
Tak tanggung-tanggung, Persip kini diperkuat mantan pemain timnas, Elie Aiboy. Meski usianya sudah 35 tahun, Persip yakin Elie mampu memberikan kontribusi maksimal.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar