Manajemen Gresik United sedikit sewot dengan hasil verifikasi LSI 2015 yang dilakukan PT LI. Sesuai hasil verifikasi, klub kebanggaan Ultras Mania itu masuk klub lolos namun dengan catatan.
Wajar jika manajemen tim berjuluk Jaka Samudera tersebut sewot, sebab selama ini manajemen mengklaim hampir tak pernah telat dalam menggaji pemain. Pada akhir musim manajemen memang sempat terlambat membayar gaji pemain satu bulan, tapi tak lama tanggungan itu sudah dibereskan.
"Verifikasi tersebut menyangkut permasalahan finansial, padahal kami merasa keuangan kami selama tiga musim terakhir cukup sehat. Apalagi tim tetangga kami, Persela, yang menurut kabar masih memiliki tunggakan gaji kepada semua pemain, malah lolos tanpa catatan," ujar Hendra Febry, bendahara Gresik United.
Hendra lalu meminta penjelasan kepada PT LI mengenai keputusan hasil verifikasi tersebut. Dari situ dirinya mendapatkan penjelasan bahwa Gresik United, Persija, Persebaya, PSM, Pelita Bandung Raya serta Arema Cronus dinyatakan lolos dengan catatan karena selama ini jumlah subsidi dari pemilik mencapai lebih dari 50 persen.
PT LI khawatir nantinya jika di tengah jalan pemilik mengalami kesulitan pendanaan, imbasnya jelas akan mempengaruhi kestabilan klub di kompetisi.
Hendra mengakui bahwa selama ini pemilik Gresik United, Syaiful Arief, memberikan subsidi hampir 70 persen biaya keseluruhan tim.
"Saat verifikasi kami memang melaporkan apa adanya tanpa ada yang kami tutupi termasuk soal subsidi owner yang mencapai tujuh puluh persen. Tapi, yang saya sesalkan seharusnya sebelum mengumumkan ke media, PT LI terlebih dahulu memberikan konfirmasi kepada klub sehingga kami bisa memahami dasar keputusannya. Terus terang kami sempat panik saat mendengar masuk dalam kategori lolos namun dengan catatan," keluh Hendra.
Editor | : | Sahlul Fahmi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar