Tiga di antara enam klub yang lolos verifikasi keikutsertaan Liga Indonesia 2015 dengan catatan, berada di ujung tanduk.
Dalam proses audit yang dilakukan Kamis (15/1) kondisi keuangan mereka masih minus. Kemungkinan pelarangan penggunaan pemain asing bukan sebuah keniscayaan.
PT Liga Indonesia sebagai administrator kompetisi membagi dua kategori klub bermasalah. Yang pertama klub-klub yang masih menyisakan utang plus proyeksi pendanaan meragukan. Tiga klub masuk kategori ini: Persebaya, PSM, dan Pelita Bandung Raya.
Kategori kedua, klub yang jumlah utangnya relatif aman, namun proyeksi keuangannya di musim 2015 masih menyisakan pertanyaan. Klub-klub yang masuk kategori ini, antara lain Persija, Arema Cronus, dan Gresik United.
"Untuk kategori yang kedua sebenarnya bisa dikatakan siap mengikuti kompetisi LSI 2015, mereka hanya perlu lebih efisien mengatur keseimbangan keuangannya agar menjalani kompetisi tanpa gangguan," ucap Joko Driyono, CEO PT LI.
Perhatian khusus diberikan PT LI pada tiga klub yang masuk kategori pertama.
"Dalam pertemuan kami meminta penjelasan terperinci solusi mereka menyelesaikan tunggakan utang. Selanjutnya kami juga memeriksa modal finansial yang dimiliki untuk menjalani LSI 2015," kata Joko.
Pada Senin (19/1), PT LI akan kembali menggelar rapat pleno. Amat mungkin terjadi, Persebaya, PSM, dan PBR masuk daftar merah dan berada di ujung tanduk terancam tidak boleh mengontrak pemain asing.
"Keputusan ini jangan dianggap sebuah hukuman. Justru sebenarnya dipahami bahwa PT LI justru berusaha membantu menyehatkan keuangan klub-klub tersebut," ujar Joko.
Editor | : | Ario Yosia |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar