Manajemen PSCS Cilacap sangat teliti merancang anggaran belanja musim ini. Mereka telah menyiapkan dana sekitar Rp4 miliar untuk operasional tim hingga menuju babak akhir Divisi Utama.
“Kalkulasi kami, dana akan cukup hingga PSCS meraih prestasi tertinggi tahun ini. Bahkan mungkin masih ada sisa, meskipun jumlahnya tak terlalu banyak," tutur Farid Ma’ruf, Ketua Umum PSCS.
"Karena kami menerapkan prinsip efektifitas dan tepat sasaran. Ini sangat penting agar kita bisa fokus di teknis. Dan, di tengah kompetisi kami tak dipusingkan mencari dana karena kas klub defisit,” kata Farid.
Sebaliknya, manajer Persewangi Hari Wijaya malah sedang pusing tujuh keliling. Dia masih mencari cara bagaimana menambal kebutuhan untuk tampil di babak 16 besar. Padahal anak didik Iswahyudi ini harus dua kali terbang ke Kalimantan dan Papua.
“Sebenarnya kami telah memiliki RAB. Kebutuhan kami jelas, tapi kami tak punya dana segar. Hingga penyisihan grup lalu, saya selalu mencari pinjaman untuk menutup operasional tim," ucap Hari Wijaya.
"Di babak 16 besar nanti, saya masih bingung cari dana talangan dari mana lagi. Karena kebutuhan kami untuk fase lanjutan ini, saya hitung bisa seperempat atau setengah pengeluaran saat penyisihan grup lalu,” ucap Hari.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | BOLA |
Komentar