sela event BNP Paribas WTA Finals Singapore yang dipersembahkan SC Global. Austin bermain bersama legenda lainnya seperti Martina Navratilova. Ada empat legenda, dua diantaranya akan diumumkan kemudian detilnya.
Untuk pertama kali dalam 44 tahun penyelenggaraan WTA Finals, sebuah kota di kawasan Asia Pasifik mendapatkan kepercayaan sebagai penyelenggara. Event digelar 17-26 Oktober di Singapura. Singapura mendapatkan hak penyelenggaraan sampai tahun 2018.
Pertandingan para legenda digelar pada seri Pertama (Senin, 20 Oktober), Sesi Keempat (Rabu, 22 Oktober), dan Sesi Keenam (Jumat, 24 Oktober). Harga tiket sesuai dengan pergelaran masing-masing sesi. Dalam masing-masing sesi itu, para legenda itu akan memainkan three best-of-three-set doubles matches menggunakan sistem round robin (saling bertemu). Mereka yang mendapatkan angka terbanyak, akan dinobatkan sebagai Legends Champion.
"Singapura akan menjadi penyelenggara dengan level penyelenggaraan yang berbeda. Saya senang bisa berpartisipasi dan menjadi bagian dari penyelenggaraan event ini," kata Tracy Austin. "Saya memiliki memori indah berkompetisi tenis saat laga digelar di Madison Square Garden, New York. Dengan campuran penyelenggaraan yang menarik dan kehadiran wajah baru, ada kedinamisan yang terjadi di pertenisan putri dunia. Saya tak ragu, Singapore Sports Hub menjadi ikon baru untuk penampilan para legenda fenomenal tenis putri."
"Tracy adalah salah satu atlet besar di pertenisan putri. Kami senang menyambutnya bertanding lagi dalam inagurasi WTA Legends Event di Singapura," kata Stacey Allaster, WTA Chairman dan CEO.
"Event para legenda itu menjadi tanda khusus pergelaran WTA Finals. Sebuah pengalaman luar biasa akan dirasakan para penggemar langsung di Singapore Sports Hub dan di seluruh dunia. Para legenda yang inspiratif itu akan bermain bersama para petenis terbaik dunia. Event ini menjadi kesempatan kepada WTA Rising Star untuk berkompetisi dalam kompetisi bersamaan dengan para legenda," tambah Allaster.
Austin memenangi WTA Finals tahun 1980 dan menjadi peringkat pertama dunia saat itu. Ia menjadi runner-up setahun sebelumnya. Martina Navratilova adalah bayang-bayang yang bisa dihapus oleh Austin.
Di Portland pada tahun 1977, usia Austin saat itu adalah 14 tahun 28 hari, dimana ia menjadi petenis putri pertama yang memenangi gelar WTA di tunggal. Austin menjadi petenis termuda yang memenangi WTA dalam debut.
Pada tahun 1979, ia menjadi petenis termuda yang memenangi turnamen grand slam US Open. Ia memenangi gelar tunggal putri pada usia 16 tahun 9 bulan. Ia mendapatkan gelar itu lagi pada 1981. Austin menjadi petenis termuda yang dinobatkan dalam the International Tennis Hall of Fame (ia dinobatkan pada usia 29 tahun di tahun 1992). Austin juga seorang komentator tenis di TV yang terkenal di Australia, Kanada, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | - |
Komentar