Kekalahan dari Persib membuat peluang Persijap bertahan di LSI makin berat. Dengan sisa tiga laga, poin maksimal Persijap hanya 16. Artinya, angka yang mereka raup hanya berselisih satu poin dengan zona aman degradasi, yang sekarang diduduki Persita.
Situasi itu juga membuat Persita tinggal butuh satu poin untuk mengirim Persijap ke Divisi Utama musim depan. Soalnya, dalam rekor head-to-head penyisihan grup, Persita unggul atas Persijap.
Akan tetapi, Persita juga belum aman karena masih ada Gresik United. Saat ini GU punya poin 15 dengan maksimal raihan 23, sedangkan Persita punya potensi poin maksimal 24. Satu sisa laga Persita dan GU akan mempertemukan keduanya sehingga siapa pemenang laga itu hampir pasti bertahan di LSI.
Eks pelatih PSM, Hanafing, memprediksi peluang GU turun kasta lebih besar daripada Persita. “Buktinya, beberapa kesempatan menang tidak berhasil mereka ambil. Hal itu menjadi tanda bahwa GU kehilangan semangat bertahan di LSI,” ujarnya.
Di Grup II, persaingan terjadi antara Perseru, Persiram, dan Putra Samarinda. Dari tiga tim itu, Persiram menjadi tim yang paling sedikit memiliki sisa laga, yaitu dua, sedangkan Putra Samarinda dan Perseru menyisakan tiga laga.
Namun, peluang Perseru untuk bertahan di LSI paling berat karena tiga jadwal tersisa dilakoni melawan tim papan atas. Jika tim promosi itu gagal mendulang poin penuh dalam dua laga saja, dipastikan mereka menemani Persiba Bantul ke Divisi Utama.
“Perseru butuh keajaiban agar bisa lolos dari jerat degradasi karena dua laga sisa dilakoni di luar kandang dengan lawan yang kualitasnya di atas mereka,” kata Hanafing.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Gatot Susetyo), Harian BOLA (Penulis: Aning Jati, Fahrizal Arnas |
Komentar